081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

FKUB agar Menjadi Solusi dan Perekat Keberagaman Umat

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Magelang – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) diharapkan menjadi solusi dari setiap permasalahan agama dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Khususnya di kabupaten Magelang, pengurus FKUB agar memanfaatkan sebaik-baiknya posisi strategis FKUB guna menciptakan kerukunan antar umat beragama dengan langkah-langkah nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Kemenag Kab. Magelang Mad Sabitul Wafa, saat memimpin rapat Koordinasi FKUB Kabupaten Magelang di Ruang Rapat, Selasa (13/2/2018).

Menurut Sabitul Wafa, saat ini FKUB harus berperan vital dalam memerankan  fungsinya karena saat ini masyarakat sangat rawan terhadap konflik berlatang belakang agama. Masing-masing tokoh agama agar dapat menyadarkan umatnya untuk memahami pentingnya toleransi dan mengedepankan kedamaian dalam kehidupan.

“Dengan masing-masing tokoh agama menyadarkan umatnya pentingnya toleransi dan menghormati perbedaan, juga mengajarkan kedamaian serta kebaikan, kita punya Pancasila sebagai landasan bersatu dan kerukunan umat, saya yakin potensi konflik akan mampu diredam,” kata Sabitul Wafa.

Sabitul Wafa mengharap, FKUB dapat memetakan wilayah-wilayah di kabupaten Magelang yang rawan konflik dengan latar belakang perbedaan agama  dan keyakinan untuk dipelajari dan dicarikan solusinya.

Untuk memaksimalkan peran FKUB, Mad Sabitul Wafa memberikan 5 (lima) langkah konkrit yang harus dilakukan agar peran FKUB dapat optimal menciptakan kerukunan umat.

Pertama, melakukan penyegaran terhadap kepengurusan FKUB. Sabitul Wafa berpendapat keaktifan pengurus untuk melaksanakan tugas sangat mendukung terlaksananya tugas dan fungsi FKUB.

“Terhadap pengurus yang tidak akfit diminta kejelasannya, apakah masih sanggup atau tidak untuk melaksanakan tugasnya agar FKUB dapat berjalan dengan kepengurusan yang aktif,” tegasnya.

“Konflik di Sleman, penyerangan terhadap umat beragama yang melakukan ibadah di gereja tidak boleh terjadi lagi khususnya di kabupaten Magelang. Itu semua bisa dicapai jika kepengurusan FKUB aktif,” ungkapnya.

Sabitul Wafa memberikan motivasi kepada pengurus FKUB bahwa memang menjalankan tugas FKUB tidak ada honornya. Namun dengan menjalankan tugas dengan ikhlas, menurut Wafa para pengurus FKUB akan menjalani hidup dengan lebih bermakna dan berarti.

“Dengan menjalankan tugas dengan ikhlas, saya yakin hidup akan lebih bermakna. Walau kita bekerja tidak ada memberi gaji namun kita jalani saja dengan ikhlas, saya yakin hidup kita akan lebih berarti,” katanya.

Kedua, menumbuhkan semangat untuk menjaga dan memelihara simbol dunia akan keberagaman agama yaitu Candi Borobudur yang terletak di Kabupaten Magelang.

Ketiga, dalam hal pendirian tempat ibadah Sabitul Wafa meminta FKUB untuk mempelajari regulasi yang ada dan juga mempertimbangkan pendapat atau opini yang berkembang masyarakat terkait dengan pembangunan tempat ibadah tersebut.

Keempat, memanfaatan gedung FKUB secara maksimal.

“Gedung Sekretariat FKUB sudah dibangunkan oleh pemerintah. Monggo dimanfaatkan sebaik-baiknya. Eman-eman fasilitas sudah ada namun dibiarkan saja tidak dimanfaatkan,” katanya.  

Sabitul Wafa berpesan agar para pengurus  FKUB dapat meningkatkan hubungan silaturahmi  antar tokoh agama maupun umatnya, saling menyadari dan memahami, jangan menganggap diri paling benar dan orang lain salah.

“Saya sangat berharap FKUB menjadi solusi dari setiap permasalahan agama dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia dan di Kabupaten Magelang,” harapnya.(at/am/bd)