Kakankemenag Banyumas berikan Pembinaan kepada guru dan karyawan MTs Negeri 1 Banyumas

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banyumas – “Selamat kepada MTs Negeri 1 Banyumas yang penuh prestasi. Guru-guru di sini sudah teruji, jadi saya disini hanya menguatkan saja, bukan melakukan pembinaan,” ujar Kakankemenag Kabupaten Banyumas, Imam Hidayat dalam acara pembinaan kepada ASN guru dan karyawan MTS Negeri 1 Banyumas.

Menurut Imam, Kementerian Agama dengan berbagai permasalahan yang ada, memiliki semangat untuk selalu meningkatkan diri menjadi salah satu Kementerian yang berprestasi. Anggaran di Kementerian Agama setiap tahunnya semakin meningkat dan saat ini menduduki peringkat ke empat Kementerian dengan anggaran terbesar, ini menunjukkan bahwa peran Kementerian Agama mendapatkan kepercayaan dari pemerintah.

“85 persen anggaran di Kementerian Agama dialokasikan untuk bidang pendidikan, sungguh luar biasa, dan tahun 2017 serapan anggaran sebesar 95,99 persen. Itu nomor dua terbaik tingkat nasional,” tambah Imam.

Lebih lanjut, Imam menyampaikan bahwa opini terhadap laporan keuangan sudah mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), mengingat jumlah satker Kemenag yang terbanyak secara nasional bahkan dunia, yang sungguh memerlukan kendali internal dan kebersamaan untuk mencapai target yang terukur.

Kehidupan umat beragama di Indonesia menjadi contoh negara-negara lain, karena kerukunan yang menjadi ikon padahal dengan ribuan perbedaan yang ada,perselisihan yg ada saat ini belum antar agama tapi justru intern agama, maka pembinaan kerukunan umat beragama selalu menjadi program utama dibawah koordinasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

“Di lingkup madrasah, banyak sekali prestasi di bidang audisi narkoba tingkat nasional, luar biasa, sehingga banyak yang ingin berguru ke madrasah. Demikian hebatnya, dampaknya yaitu jumlah siswa membludak,prestasi sudah bukan menjadi kebanggaan tapi lebih penting lagi mendapatkan anak didik yang berkarakter dan itu ada pada tangan pendidik yang memiliki ruh mengajar, itu lebih penting dari sistem itu sendiri,” pungkasnya.(ibnu/hk/bd)