Kemenag Jepara Peduli Madrasah Korban Banjir Sumberejo

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Jepara – Banjir melanda Dukuh Tempur, Desa Sumberejo, Kecamatan Donorojo, Kamis (8/2/2018). Air bah menerjang desa tersebut pada pukul 05.00 WIB, dan sempat merendam perkampungan setinggi 2 meter.

Selain itu, tiga sekolah (RA, MI dan MTS Miftahul Huda) yang ada di tengah desa tersebut terendam. Praktis kegiatan belajar mengajar pun diliburkan.

Rahmat, Kepala Sekolah Raudlatul Athfal (RA) Miftahul Huda mengatakan, air bah berasal dari dua sungai yang membelah kampung. Tak kuat menampung derasnya air hujan, air lantas menggenangi desa.

“Ada dua sungai di sini, Sungi Cilik dan Gede. Keduanya bertemu di kampung ini. Selain itu dari semalam hujan deras melanda,” ujarnya.

Banjir yang datang secara mendadak ini merendam bangunan sekolah dan seluruh ruangan yang ada di lantai 1. Terdapat ruang kantor, kelas, dan perpustakaan di lantai 1.

Kerusakan terjadi di beberapa barang milik madrasah. diantaranya buku-buku yang ada di perpustakaan dan beberpa unit komputer yang tersimpan di ruang kantor madrasah.

Keesokan paginya disaat banjir surut, para guru dan murid sibuk mengumpulkan buku yang tersapu banjir dan mengeringkannya di halaman madrasah.

Kerugian yang dialami MI Miftahul Huda tidaklah sedikit. namun begitu, bantuan sekecil apapun akan sangat berguna bagi madrasah yang mengalami musibah ini.

Untuk itu, Kementerian Agama Kab. Jepara melalui Kasi. Pendidikan Madrasah menyalurkan bantuan berupa uang tunai yang diambil dari Unit Penyalur Zakat (UPZ) yang nantinya akan diserahkan kepada pengurus dan perwakilan madrasah Miftahul Huda Sumberejo Donorojo Jepara.

Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Jepara, Lutfiah, berharap semoga korban terdampak banjir ini bisa tabah dan segera bangkit dan kembali bersemangat menjalani aktifitas belajar mengajarnya di madrasah.

“Bantuan yang diberikan meski tak seberapa, semoga bisa menjadi motivasi dan semangat para guru dan murid dalam menghadapi hari esok dalam menjalani aktifitas belajar mengajar” ujar Lutfiah. (fm/bd)