Subadi : Internalisasi Nilai Islam Moderat melalui Kegiatan Rohis

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonogiri – Antisipasi berkembangnya paham radikal belakangan ini membuat kekhawatiran tersendiri bagi seluruh masyarakat, tidak terkecuali Kementerian Agama sebagai institusi yang memiliki misi menjaga kerukunan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah satunya dengan merevitalisasi keberadaan Rohis (Rohaniwan Islam) yang merupakan komponen Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan berperan dalam membangun suasana budaya agamis di Wonogiri.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri Subadi didampingi Kasi PAKIS Sarwono, minggu kemarin di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri mengadakan pertemuan dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Siswanto serta Kapolres  yang di wakili Kasat Intel Polres Wonogiri, AKP. Sihono.

Dalam pertemuan tersebut di bahas berbagai hal mengenai eksistensi Rohis sekaligus juga merevitalisasi peran dan fungsi Rohis utamanya  dalam ikut mencetak generasi yang sholeh dan sholehah.

Komitmen bersama tersebut menurut Kepala Kantor saat ditemui setelah apel dan pembinaan ASN, Senin (19/02) Rohis benar-benar diharapkan mampu menjadi wadah peserta didik untuk menciptakan generasi muda yang memiliki pandangan keagamaan yang inklusif dan toleran.

Kementerian Agama menurutnya secara konsisten terus-menerus berupaya menekan dan menangkal berkembangnya pemikiran yang mengarah kepada paham radikal atau intoleran. Salah satunya dengan menggencarkan upaya internalisasi nilai-nilai Islam rahmatan lil a’alamin melalui kegiatan Rohis di Sekolah. Kegiatan yang digelar Rohis di antaranya berupa tahfizdul quran, kajian, khutbah jumat dan kegiatan lain.

“Gencarkan upaya internalisasi nilai-nilai Islam rahmatan lil Aalami melalui kegiatan Rohis di Sekolah, beri pemahaman kepada mereka nilai Islam yang benar dan rahmatan lil alamin, agar menjadi generasi muslim, generasi qurani yang tangguh, cerdas, kompetitif, jujur, santun dan berakhlak mulia,” tegas Subadi.

Senada dengan pemikiran tersebut Kasat Intel dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kabudayaan Wonogiri, berharap Rohis bisa menjadi wadah yang netral dan tidak di susupi kepentingan politik maupun paham radikal lainnya.

Selain itu sebagai upaya untuk mencegah berkembangnya faham radikalisme di kalangan generasi muda utamanya pelajar SMA/SMK, perlu adanya pemahaman wawasan kebangsaan. Mengingat dewasa ini, banyaknya aliran yang notabene metamorfosa faham radikal, embrionya sudah mulai nampak di daerah.

Untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang maju dan makmur, tidak hanya dibutuhkan generasi yang cerdas dan kreatif, tetapi juga berakhlakul karimah dan mampu menjadi rahmat bagi semesta. Untuk itu, internalisasi nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin dan sikap moderat menjadi keharusan. (Mursid_heri/gt)