Akhmad Farkhan : Singkronisasikan Antara Pendidikan Tertulis dan Praktek

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Tegal – Dalam rangka meningkatkan kualitas moral generasi saat ini, terutama anak yang masih duduk di bangku sekolah, maka disamping pendidikan tertulis yang merupakan mapel sesuai kurikulum,  perlu ditekankan pula pendidikan diluar kurikulum (praktek), seperti yang disampaikan KakanKemenag Kota Tegal, Akhmad Farkhan pada Rapat Persiapan USBN PAI, Jum’at (02/03) di Aula Kantor.

Hal tersebut disampaikan KakanKemenag, dalam rangka memberi spirit pada para pendidik untuk dapat melakukan singkronisasi antara pendidikan tertulis dan pendidikan praktek, terutama mapel pendidikan agama yang dapat mewujudkan siswa masa depan yang menguasai ilmu agama dengan baik.

Secara tertulis pelajaran agama anak bisa mendapat nilai bagus, maka prakteknyapun harus bagus. Contohnya jika pelajaran shalat secara tertulis nilainya 100, maka ia juga harus dapat melaksanakan shalat.

Disisi lain, ada anak didik secara tertulis nilainya 100, contohnya shalat,  namun dalam prakteknya ternyata nilainya 0, karena ia tidak pernah melaksanakan shalat, itulah pentingnya singkronisasi pendidikan tertulis dan praktek, “terang Farkhan.

Beliau menambahkan, bahwa nilai 100 dapat dinilai secara Ilmiah, karena nilai tersebut merupakan sesuatu yang tertulis yang bisa diraba dan dirasa (penafsiran sekarang), sedangkan dalam hal melaksanakan sholat, maka ia membuktikan dengan praktek tentang keimananya, “tambahnya.

Dengan demikian, singkronisasi antara Ilmiah dan Iman harus sejalan dan sejalur, karena merupakan Visi dan Misi pendidikan adalah memberikan bekal ilmu pengetahuan keagamaan yang luas dan memadai.

Selain itu, singkronisasi antara tertulis dan praktek dalam pendidikan agama akan mampu mencetak lulusan yang berilmu, beriman dan bertaqwa, agar siswa tersebut eksis dan mampu merespon berbagai persoalan di tengah-tengah masyarakat, “pungkasnya. (IM/rf)