Bupati Wonogiri Mengukuhkan Pengurus FKUB Periode 2018 – 2022

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonogiri – Bupati Wonogiri, Joko Sutopo mengukuhkan kepengurusan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Wonogiri periode 2018 – 2022, di Ruang Girimanik Setda Kab. Wonogiri, Selasa (13/03). Turut hadir dalam acara tersebut Forkompinda Wonogiri, Sekda Wonogiri, Ka. Kankemenag, Kepala OPD, jajaran pengurus FKUB dan tokoh agama.

Dalam sambutan pengarahannya Bupati Wonogiri, Joko Sutopo menyampaikan bahwa pengukuhan kepengurusan FKUB ini merupakan bentuk kesiapan dalam menjaga serta meningkatkan persatuan dan kesatuan umat beragama, khususnya di Kabupaten Wonogiri, Bupati memandang dengan pembentukan dan pengukuhan FKUB ini dapat memberikan manfaat serta memberikan sumbangsih terhadap pembangunan daerah, selain itu juga bisa menjadi wadah dialog para pemuka agama, tokoh masyarakat, menampung aspirasi serta menyalurkan aspirasi ormas keagamaan dalam bentuk rekomendasi yang dapat menjadi bahan kebijakan Bupati dalam melaksanakan tugas kepemerintahannya.

“Kerukunan umat beragama menjadi kunci terpenting dalam bernegara dan berbangsa, terbentuknya FKUB itu sendiri yang dilandasi toleransi, saling pengertian, saling menghormati, menghargai kesetaraan dalam pengalaman ajaran agamanya dan kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di dalam kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” tegas Bupati

Kerukunan umat beragama lanjut Bupati merupakan modal utama dalam menjaga integritas Negara Kesatuan Republik Indonesia. Diharapkan masyarakat bisa menerima segala bentuk perbedaan juga hidup berdampingan secara damai. Nilai-nilai kemanusiaan akan lebih diutamakan daripada mempertentangkan perbedaan ideologi atau perbedaan keyakinan, toleransi antar sesama umat akan bernilai tinggi dan tidak akan mudah menghujat paham.

Mengingat seiring bergulirnya reformasi lebih dari satu dekade yang lalu, bahaya disintegrasi muncul dalam berbagai bentuk konflik horizontal yang dipicu faktor politik,sosial, budaya, dan juga sentimen agama.

Kerukunan umat beragama menurutnya, merupakan modal utama dalam menjaga integritas Negara Kesatuan Republik Indonesia. Diharapkan masyarakat bisa menerima segala bentuk perbedaan juga hidup berdampingan secara damai. Nilai-nilai kemanusiaan akan lebih diutamakan daripada mempertentangkan perbedaan ideologi atau perbedaan keyakinan, toleransi antar sesama umat akan bernilai tinggi dan tidak akan mudah menghujat paham

Bupati Wonogiri berpesan, harus selalu ada sikap saling menghormati dan menghargai keberagaman dan perbedaan, sehingga tidak menumbuhkan perselisihan antar umat, melainkan melestarikan persatuan dan kerukunan beragama, masyarakat masih memegang teguh apa yang dikatakan dan di contohkan para tokoh agama, tokoh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, dan beliau menghimbau dan mengajak untuk bersama-sama membina umat untuk menjaga teguh kerukunan.

Sedangkan Ka. Kankemenag Wonogiri, H. Subadi  yang hadir dalam moment penting tersebut kembali menegaskan bahwa secara empiris FKUB dan Kementerian Agama terus  berusaha memberdayakan unsur masyarakat seperti mengembangkan wawasan multikultural bagi segenap lapisan masyarakat, mendorong partisipasi setiap kelompok dalam memberikan pemahaman pentingnya kerukunan melalui pendidikan, penyuluhan, dialog, penelitian dan pengkajian, dan yang terutama adalah, mendorong agar pemahaman keagamaan senantiasa selaras dengan pemahaman dan wawasan kebangsaan yang menyeluruh.

"Komitmen kami, Kemenag bersama FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) dan ormas keagamaan, MUI, pemerintah dan tokoh masyarakat akan terus meningkatkan koordinasi guna menjaga dan memelihara kerukunan hidup umat beragama” tegas Subadi

Kemenag Wonogiri akan terus melakukan koordinasi tokoh lintas agama bertujuan melakukan implementasi langkah-langkah strategis dalam rangka menjaga kerukunan antar umat beragama dan menjaga iklim kondusif di daerah kegiatan akan dilakukan dengan ormas keagamaan, FKUB, MUI serta tokoh masyarakat dan pihak terkait termasuk aparat dan pemerintah.

"Secara nyata kemenag ikut berkontribusi memberikan BOP untuk FKUB dan menyelenggarakan kegiatan dialog lintas agama dan profesi setiap tahunnya" pungkas Subadi. (Mursyid_heri/Wul)