081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Kemenag Kab. Jepara Adakan Sosialisasi Pengawasan UAMBN Madrasah Tsanawiyah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Jepara – Kementerian Agama kabupaten Jepara dalam hal ini Seksi Pendidikan Madrasah mengadakan Rapat Sosialisasi Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional Madrasah Tsanawiyah di Gedung Fakultas Perikanan dan Kelautan UNDIP Teluk Awur Jepara, Selasa (28/03).

Hadir dalam kegiatan ini, kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Jepara, Seluruh Kasi dan Penyelenggara, serta guru madrasah tsanawiyah yang akan menjadi pengawas UAMBN se-kab. Jepara.

Kegiatan ini diikuti oleh guru-guru madrasah tsanawiyah calon pengawas UAMBN di Jepara. Ada 109 guru yang hadir.

Sebagaimana yang diungkapkan ketua panitia sekaligus Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Lutfiah, “ada 109 guru madrasah tsanawiyah yang hadir”.

Dari seluruh madrasah tsanawiyah di Jepara, ada 109 madrasah yang akan secara madiri menyelenggarakan UAMBN dan ada 6 yang masih bergabung dengan madrasah lain.

Sementara ada 77 madrasah yang sudah siap dan akan melaksanakan UAMBN Berbasis Komputer, dan ada 32 madrasah yang masih akan melaksanakan UAMBN berbasis naskah.

Total ada 8.325 peserta didik yang akan mengikuti UAMBN pada tahun ajaran 2017/2018.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan tiga pemateri lagi. Yang pertama dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jepara. Yang kedua dari Kepala Seksi Kurikulum Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah. Dan yang terakhir dari seksi pendidikan madrasah Kementerian Agama Kabupaten Jepara.

 “Kami optimis pelaksanaan UAMBN tahun ini akan lancar dan sukses. Semoga tidak ada kendala pada saat hari pelaksanaan. Dan semoga anak didik kita bisa mencapai hasil yang terbaik” ujar Lutfiah.

Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jepara, Nor Rosyid, dalam sambutan sekaligus membuka acara, mengingatkan pentingnya ujian nasional.

UAMBN adalah sistem ujian yang bertujuan untuk mengukur ketercapaian penilaian hasil belajar yang sudah dilaksanakan peserta didik.

“Dikarenakan pengelolaan setiap sekolah atau madrasah itu berbeda-beda, maka dibuatlah ujian nasional. Karena jika tidak ada ujian nasional, maka akan sulit melihat standar kemampuan siswa. Dengan adanya ujian nasional, kita akan tahu seberapa jauh kemampuan anak didik yang sudah kita ajar” ujar Nor Rosyid.

Selanjutnya Nor Rosyid berharap, semoga perencanaan yang sudah kita buat supaya ditindak lanjuti.

“Demi kesuksesan ujian nasional tahun ini, mari kita sambut dengan kerja keras dan hati yang bahagia demi anak didik kita” tutup Nor Rosyid. (fm/bd)