Meski Beda Zaman, Guru PAI Harus Eksis di Era Milenial

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Mungkid – Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) diharapkan bisa mengikuti perkembangan teknologi di era milenial. Meskipun berbeda zamannya, guru PAI tetap harus eksis dalam rangka mengemban tugas membentuk karakter bangsa.  Salah satunya adalah memenuhi tuntutan ketersediaan data terkait pendidikan.

Kepala Kantor Kemenag Kab. Magelang Mad Sabitul Wafa, menyampaikan apresiasi kepada para Guru PAI yang berusia di atas 50 tahun tetapi masih aktif berinteraksi dengan aplikasi dengan menjadi Operator EMIS. Hal tersebut dikemukakan saat membuka kegiatan Penguatan Tenaga Pengolah Data PAIS di Hotel Pondok Tingal, Kamis, (26/04). Sebanyak 40 Guru PAI mengikuti kegiatan tersebut.

Wafa menyampaikan, salah satu yang harus diikuti dengan baik oleh  Guru PAI adalah mengisi pendataan tenaga pendidikan pada aplikasi EMIS (Education Management Information System). Pendataan pada aplikasi EMIS diharapkan dapat mewujudkan data secara simultan di bidang pendidikan. Dengan demikian, para Guru hendaknya tidak disibukkan dengan pendataan berulang-ulang terkait administrasi untuk mendapatkan haknya sehingga dapat fokus mengajar.

“Data adalah hulunya persoalan. Dengan adanya pendataan yang baik, diharapkan terbangun data secara simultan. Guru cukup sekali menyediakan data, dan tidak perlu disibukkan dengan administrasi terkait haknya,” kata Wafa.

Wafa menuturkan bahwa Tahun 2018 merupakan Tahun Data, diharapkan dapat terwujud ketersediaan data yang baik karena seluruh komponen kegiatan saat ini berbasis data. Profesi Guru hendaknya dapat melahirkan inovasi terkait penyediaan data yang baik.

“Kita tidak bisa menghindari perkembangan teknologi, tetapi harus mengikuti dengan baik. Kita harus tertarik dan sungguh-sungguh memperhatikan data, terutama grafik perkembangan peserta didik dalam bidang agama,” lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Much Andi Lala, Pengolah Data pada Bidang PAIS Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah sebagai narasumber kegiatan, menyampaikan jika EMIS berjalan dengan baik sangat besar manfaatnya bagi kemajuan pendidikan. Namun, Andi mengakui tidak mudah mewujudkan data EMIS, perlu sinergi dan kerja keras dan usaha sungguh-sungguh dari pihak-pihak terkait.

“Sesuai data EMIS di Kemenag Kab. Magelang tercatat ada 756 Guru PAI tetapi baru terverivikasi 137 guru,” kata Andi Lala. Terkait minimnya data yang terverivikasi Andi Lala mengharapkan para guru PAI dapat menjalin komunikasi efektif dengan operator Kabupaten untuk di approve. (am/bd)