081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Di Tahun Politik Ulama Diharapkan Mampu Menjadi Penyejuk Umat

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Tegal –Menjelang pesta demokrasi pada Pilkada Juni mendatang, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tegal menggelar Pembinaan Kader Ulama sekaligus Sosialisasi Fatwa Ulama Terbaru, Kamis (24/05) di Kantor MUI Kota Tegal, Jl. Hangtuah No.37 Tegalsari.

Acara tersebut dihadiri KakanKemenag Kota Tegal, Ketua MUI beserta pengurus harian, Pjs Walikota Tegal, Polres Tegal Kota, Dandim Kota Tegal serta para kyai se Kota Tegal, ikut hadir Humas Kemenag Kota Tegal.

Dalam kesempatan pertama Ketua Umum MUI Abu Chaer Annur mengatakan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) adalah sebuah lembaga yang mewadahi para ulama, zu'ama, dan cendikiawan Islam yang memiliki tugas pokok dan fungsi membimbing, membina dan mengayomi serta melindungi seluruh kaum muslimin, terutama gangguan dari kelompok radikal dan liberal.

Oleh karena itu tujuan utama dari kegiatan ini selain untuk membina para ulama, Beliau juga mengingatkan bahwa di tahun politik diharapkan para kyai/ulama Kota Tegal jangan sampai ikut menghalalkan segala cara.

Artinya ulama harus jadi negarawan, jadilah pemersatu umat, jadilah penyejuk disaat kita alami kekeringan dan jadilah pendingin saat kita kehausan, jangan sampai ikut dalam ranah memecah belah umat lantaran kita menjadi tim sukses salah satu calon,” pesan Abu Chaer.

Beliau menambahkan, pilkada yang akan digelar pada Juni mendatang bukan merupakan tujuan, melainkan hanya sarana berdemokrasi, walaupun pilkada sekarang seperti yang tercantum dalam sila ke IV dari pancasila tidak berbunyi karena demokrasi sekarang tidak mengacu kepada perwakilan melainkan pemilihan langsung, untuk itu beliau menghimbau kepada para kyai/ulama jaga kerukunan.

Sementara itu, Pjs. Walikota Tegal, Achmad Rofa’i pada kesempatan yang sama menyampaikan, para kyai/ulama memiliki peran penting dalam membangun Kota Tegal untuk menuju lebih baik, untuk itu peran dalam ukhuwah harus tetap dipertahankan.

Rofa'i sangat berharap, ulama jangan menambah masalah dan jangan memperkeruh keadaan, melainkan kita jaga dan kita kawal demokrasi menuju kesejahteraan umat, baik sebelum pemilihan, saat pemilihan maupun sesudah pemilihan.

Pesan terakhir beliau, jangan golput, gunakan hak pilih kita untuk menentukan Kota Tegal yang lebih baik melalui pemilihan pemimpin yang amanah, jujur dan mementingkan umatnya,” pungkasnya. (IM/rf)