MAN 1 Wonosobo Jadi Tuan Rumah Tarhim Universitas Sains Al Qur’an

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonosobo – Membumikan Al-Qur'an di bulan penuh kemulyaan, slogan dan tema itulah yang di angkat oleh Keluarga Besar Universitas Sains Al-Qur’an, saat menyambangi MAN 1 Wonosobo guna melakukan syiar sekaligus buka bersama dan peringatan Nuzulul Qur’an. Dengan tuan rumah kali ini MAN 1 Wonosobo yang memusatkan acaranya di Masjid Al-Islam Faruq, Mendolo pada Sabtu, (2/6) kemarin.

Hadir dalam acara tersebut yakni jajaran Rektorat Kampus Universitas Sains Al-Qur’an Wonosobo, segenap guru, karyawan, pengurus komite dan perwakilan siswa MAN 1 Wonosobo. Untuk mengawali acara tersebut, dimulai dengan tadarus Al-Qur'an oleh perwakilan mahasiswa Universitas Sains Al-Qur’an, selanjutnya dilanjutkan kultum, sholat tarawih berjamaah dan diakhiri dengan tausiyah. Tausiyah diisi oleh Muchotob Hamzah selaku Rektor UNSIQ, dan dalam tausiyahnya beliau menghimbau kepada seluruh keluarga besar MAN 1 Wonosobo untuk menjadi insan yang dekat dengan Al-Qur'an.

“Mari kita dekatkan kembali diri kita kepada Al-Qur’an, karena Al-Qur’anlah sebagai penolongmu kelak di hari akhir. Coba kita Pelajari dan benar-benar dalami makna yang terkandung di dalamnya, tidak hanya sekedar membaca tapi juga memahami isinya, mengamalkannya dan mengajarkannya kepada sesama. Dengan cara seperti itu Islam akan semakin besar baik dari sisi kuantitas maupun kualitas,” ungkap Muchotob.

Pihaknya juga menyampaikan bahwasannya Islam itu merupakan agama Tauhid dengan satu misi keadilan dan kearifan sebagai penyempurna dari agama yahudi yang keras dan agama kristen yang lembut.

Sementara itu, Khoeron, selaku ketua panitia kegiatan menambahkan, bahwa upaya mendekatkan Al Qur'an kepada seluruh komponen madrasah tidak hanya pada saat kegiatan serupa.

“Sebenarnya kami keluarga besar madrasah, dalam mendekatkan Al-Qur'an kepada seluruh komponen madrasah itu tidak hanya pada acara-acara seperti ini saja. Karena setiap hari setelah doa pagi juga dilakukan tadarus secara individu baik oleh siswa ataupun guru. Bahkan setiap minggu ada pengajian kelas dengan materi kajian Al-Qur'an. Tapi untuk kegiatan serupa memang kami juga harus memperhatikannya, terlebih kami juga harus menjalin relasi dan mengepakan sayap yang lebar, barangkali usai dilakukan Tarhim, siswa yang mengikutinya jadi lebih tertarik untuk menjalankan syiar Islam,” jelas Khoeron.

Pihaknya juga menambahkan, terkait promosi yang dilakukan oleh pihak pertama, yakni UNSIQ, pihaknya menganggap itu bonus, karena niatannya lebih kepada mendekatkan pada Al-Qur’an bukan promosi universitas semata. (ps-ws/sua)