081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

ASN Kemenag Wajib Mengimplementasikan Revolusi Mental

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surakarta – Gerakan Nasional Revolusi Mental menjadi tema utama yang diangkat Sri Hartati selaku  Pengawas Madrasah Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta dalam kegiatan Rapat Dinas Guru MAN 1 Surakarta, Jum'at (13/7). Kegiatan awal sebelum mulainya tahun pelajaran 2018/2019 ini diikuti oleh seluruh guru dan karyawan MAN 1 Surakarta berlangsung di aula setempat.

Dalam pemaparannya, Sri Hartati menekankan agar nilai-nilai Revolusi Mental yang menjadi gerakan nasional dari pemerintahan presiden Joko Widodo, diterapkan dalam semua aktivitas, terutama Aparat Sipil Negara (ASN) kementerian Agama Kota Surakarta.

” Nilai-nilai integritas, mandiri, nasionalisme, etos kerja dan gotong-royong harus  diterapkan dalam melaksanakan tugas. Dalam kegiatan pembelajaran guru wajib memasukkan pendidikan penguatan karakter (PPK) kepada siswa. Mulai dari hal-hal sederhana, misalnya siswa kita tanya bagaimana sikapmu jika sedang naik bis, ada ibu tua yang berdiri karena tidak dapat tempat duduk sedang kalian duduk ? Penanaman karakter seperti ini kelihatannya sepele, namun akan membekas pada siswa,” kata Sri Hartati.

Ditambahkan Sri Hartati, penanaman pendidikan karakter juga bisa dilakukan dengan menjalankan budaya/ kebiasaan baik secara kontinyu. Seperti yang sudah dilaksanakan di MAN 1 Surakarta, membaca Asmaul Husna sebelum pembelajaran, guru memberi tausiyah singkat sebelum memberi materi, sholat dhuha terjadwal dan yang lainnya.

“Kita berharap dengan pembiasaan seperti ini, siswa-siswi kita bisa menjadi sosok yang cerdas tidak hanya iptek semata namun juga imtaknya,” tambah Sri Hartati.

Sementara itu Kepala MAN 1 Surakarta, Slamet Budiyono, dalam pengarahannya menekankan kembali komitmen seluruh unsur di MAN 1 Surakarta untuk lebih lagi di tahun pelajaran baru.

“Di era millenial saat ini, saya tekankan semua unsur di madrasah untuk bisa mengikuti perkembangan terkini. Karena era millenial menuntut kita untuk bertindak cepat , siap dengan keterkejutan (surprise) dan perubahan yang cepat (suddenly change) serta harus siap bertindak (action). Itulah ciri-ciri era millenial yang harus difahami oleh seluruh unsur di MAN 1 Surakarta,” urai Budiyono.

Dalam kegiatan ini seluruh unsur wakil kepala madrasah menyampaikan program kerja yang akan dijalankan selama dua tahun masa tugasnya. (rma/Wul)