Pandai Menata Hati, Maka Hidup Akan Indah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Mungkid – Guru-guru RA/BA diminta agar pandai menata hati sehingga hidupnya menjadi tenang. Menata hati bukan perkara yang mudah, tetapi jika berhasil melakukannya maka hidupnya akan menjadi tenang, bekerja menjadi ikhlas, dan hidupnya barokah serta indah.

Hal tersebut dipesankan Kepala Kantor Kemenag Kab. Magelang, Mad Sabitul Wafa kepada guru RA/BA wilayah eks Kawedanan Grabag pada kegiatan Halal Bihalal dan Pembinaan Guru RA/BA di RM Lestari Secang, Rabu (11/07).

“Saat ini menata hati bukan masalah yang mudah. Jika mensyukuri apa yang dianugerahkan Allah Swt, pekerjaan dijalankan dengan ikhlas, maka hidup akan tenang,” kata Wafa.

Wafa menuturkan bahwa kehidupan di dunia terbagi menjadi tiga kategori. Pertama, kehidupan di dunia sengsara di akhirat juga sengsara. Kedua, kehidupan yang berbahagia di dunia, tetapi di akhirat sengsara, dan yang ketiga, kehidupan yang bahagia di dunia dan bahagia di akhirat. Agar kehidupan menjadi bahagia di dunia dan di akhirat, maka harus memperbaiki hubungannya dengan teman dan tetangganya serta mengedepankan memberi maaf.

“Janganlah fasih menilai keburukan orang lain, tetapi lupa mengoreksi diri sendiri,” pesannya.

Para Guru RA/BA hendaknya bangga dengan profesi sebagai guru, sebab guru adalah profesi yang mulia. Sebagai seorang Guru, maka harus menjadi teladan bagi masyarakat.

“Tanamkan kepercayaan masyarakat agar tumbuh dengan baik. Jadilah guru yang menjadi teladan bagi masyarakat. Seorang guru di manapun harus menjadi seorang yang berketeladanan,” lanjutnya.

Agar RA/BA dapat tumbuh dengan baik, para Guru diharapkan dapat memunculkan inovasi baru dengan memanfaatkan potensi masyarakat.

“Lakukan inovasi di RA dengan melibatkan tokoh masyarakat. Jadilah guru yang luwes, agar masyarakat dapat memberikan dukungan kepada perkembangan RA/BA,” sarannya.

Untuk memperbaiki nasib Guru, Wafa menyampaikan para Guru Non PNS yang belum mendapatkan tunjangan, akan disalurkan zakat sebagai fi sabilillah.

“Biasakan berbaik sangka maka hidup akan tenang. Jika hidupnya tenang maka akan bekerja dengan ikhlas, sehingga apa yang dihasilkan menjadi barokah. Syukuri posisi saat ini dengan menempatkan diri sebaik-baiknya,” pesannya. (am/sua)