Pesan Kakanwil Dalam Menyongsong Tahun Politik 2019

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Purwokerto – Sekitar dua ribu tenaga Guru dan Tenaga Pendidikan PNS/Non PNS di bawah naungan Kementerian Agama Kabupaten Banyumas mengikuti kegiatan Pembinaan dan Silaturahim Tenaga Pendidik dan Kependidikan RI, MI, MTs, dan MA yang digelar Kantor Kemenag Kabupaten Banyumas di gedung GOR Satria Purwokerto. Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Farhani, pimpinan BPJS Kabupaten  Banyumas, Pengawas, dan para kepala Madrasah Negeri/Swasta,

Dalam pembinaannya, Farhani menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak Kankemenag Kabupaten Banyumas dan segenap panitia yang telah mempersiapkan kegiatan pembinaan tersebut. Beliau juga mengapresiasi BPJS Kabupaten Banyumas sebagai mitra kerja Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas.

“Kementerian Agama masa lalu oleh sebagian masyakat masih dipandang sebelah mata, bahkan cenderung sinis, tapi itu masa lalu. Sementara Kementerian Agama  yang kita cintai jaman now, berbeda dengan masa lalu. Bedanya apa, pertama, dari sisi kinerja : sebuah lembaga survey yang dipimpin Saipul Mujani di tahun 2016 terkait kinerja dari semua kementerian / lembaga yang ada di Indonesia. Hasilnya Kementerian Agama merupakan lembaga pemerintahan yang memiliki kinerja terbaik nomor dua,” ujar Farhani memotivasi para hadirin.

Kemudian Kakanwil menyorot penyelenggaraan haji, menurutnya setiap tahun pemerintah menyelenggarakan haji dan Jemaah haji Indonesia secara jumlah menduduki urutan pertama dunia. Artinya, tidak ada satupun negara yang dalam satu tahun yang mengirimkan jemaahnya melebihi jumlah Untuk itulah sebuah lembaga statistik BPS mengadakan survey terkait indeks kepuasan haji, hasilnya 3 tahun berturut-turut indeks kepuasaan haji memiliki kecenderungan naik, di tahun 2015 indeks kepuasan masyarakat 82, 67 %, di tahun 2016 meningkat menjadi 83,83%, dan terakhir 2017 kemarin indek kepuasan meningkat lagi menjadi 84,85%. Artinya, dengan indeks 84,85% ini, dengan kata lain penyelenggaran ibadah haji di Indonesia  meraih predikat memuaskan.

“Ketiga, 20 tahun lalu pendidikan madrasah memprihatinkan, jarang sekali dijumpai madrasah yang memiliki sarana prasarana memadai. Termasuk peserta didiknya, sangat-sangat minim prestasi. Madrasah saat ini luar biasa, madrasah kita maju, peserta didik berprestasi, madrasah hebat, madrasah bermartabat. 10 tahun yang lalu masyarakat menyekolahkan putra-putrinya di madrasah karena tidak diterima di sekolah umum, sekarang tidak seperti itu lagi. Madrasah bisa bersaing dan menjadi pilihan masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya.,” tambah Farhani.

Reformasi birokrasi saat ini dengan arahnya yaitu keterbukaan dan akuntabilitas menuntut program, dan kegiatan yang transaparan, di lingkungan pendidikan. Kegiatan-kegiatan madrasah  bisa diakses peserta didik. Program unggulan yang dicetuskan oleh Menteri Agama adalah membayarkan tunjangan profesi guru (TPG) bagi yang sudah saatnya dibayarkan. Ini merupakan program unggulan yang pertama.

Lebih lanjut Farhani berpesan supaya waspada di tahun politik 2019 ada potensi gesekan dan konflik, salah satu tupoksi Kemenag adalah menjaga kerukunan antar umat beragama. Kita harus bisa menerima perbedaan, harus bersifat toleran, menghargai, dan menghormati yang lain.

“Sekalipun punya paham aliran yang kita yakini paling baik menurut kita, tapi kita harus menghormati saudara kita yang lain yang memiliki paham aliran yang berbeda itulah esensi memanusiakan manusia, menghormati satu dengan yang lain, menghargai satu dengan yang lain, selaku ASN wajib memberikan contoh keteladanan 5 nilai budaya kerja integritas, profesionalitas, inovasi tanggung jawab dan keteladanan harus menjadi ruh menjadi jiwa, pendorong,” ujarnya.(hk/bd)