Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Madrasah Di Wonogiri Ikuti Program Pelita Pendidikan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonogiri – Sebanyak lima madrasah di Kabupaten Wonogiri terpilih menjadi sasaran program pengembangan kualitas pendidikan dari Tanoto Foundation. Melalui program pelita pendidikan, akan dikembangkan langkah-langkah strategis, taktis dan fokus, dalam upaya mendorong percepatan peningkatan kualitas pendidikan di Tanah Air.

Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Penmad) Kankemenag Kabupaten Wonogiri, Fauzi Rohman Jauhari, di temua di ruangnya, Selasa (28/08) menyatakan, Tanoto Foundation menjalin kerjasama dengan Kementerian Agama dan Pemkab Wonogiri, dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran dan peningkatan mutu pelayanan pendidikan, sebagai upaya mengantarkan masa depan anak bangsa menjadi generasi emas.Untuk tahun pertama, terpilih sebanyak 5 madrasah dari total 29 sekolah/madrasah yang meliputi jenjang pendidikan SD/MI dan SMP /MTs di dua kecamatan, yakni di Kecamatan Wonogiri Kota dan di Kecamatan Pracimantoro.

Terkait ini, tambah Fauzi, sebanyak 32 orang guru baik dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan maupun Kementerian Agama akan ditraining menjadi fasiitator agen perubahan dalam pelayanan pendidikan, utamanya untuk bidang pendidikan dasar (Pendas). Mereka disiapkan menjadi personel Training Of Trainer (TOT), yang kelak akan menjadi sosok pembaharu pendidikan, dalam upaya pengembangan sekolah model, yang diprogramkan selama 3 tahun mendatang, dengan mendapatkan pendampingan dari Tanoto Foundation.

“Kemenag menyambut baik kepedulian Tanoto Foundation dalam upaya memajukan bidang pendidikan. Terlebih lagi, melalui program pelita pendidikan ini, akan diajarkan metode pembelajaran aktif,” jelas Fauzi.

Adapun 5 madrasah yang terpilih adalah MIM Sedayu Pracimantoro, MIM Kranding Pracimantoro, MTs Sudirman Pracimantoro, MTsN 1 Wonogiri dan MI Asmaul Husna Wonogiri. Madrasah yang terpilih 2 gurunya akan di latih untuk meningkatkan kapasitasnya dalam mengimplementasikan pembelajaran aktif, manajemen sekolah, dan budaya baca. Para siswa kelas awal, akan diuji kemampuan literasinya dengan menggunakan instrumen standar internasional EGRA (Early Grade Reading Assessment) dan EGMA (Early Grade Mathematic Assesment). Ini dilakukan bekerja sama dengan lembaga filantropi yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto.

Lebih lanjut Kasi Penmad menyatakan, upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Tanah Air perlu dilakukan. Terlebih lagi, peringkat kualitas pendidikan di Indonesia, utamanya di bidang baca, matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berada diperingkat 57 dari 60 negara di dunia. (Mursyid_heri/Wul)