Penelitian Pendidikan Inklusif di Madrasah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Ngopi (Ngobrol Pendidikan Islam)  – bareng Prof. Zubaidi mantan Direktur Mapenda Kementerian Agama RI di hotel Aston Purwokerto saat persiapan melakukan penelitian Pendidikan Madrasah Ingklusi.

Zubaidi mengatakan “bahwa Kementerian Agama sudah melakukan lompatan bagus dalam melayani anak-anak yang berkebutuhan khusus. Tahun 2015 bekerjasama dengan Unicev dan Ma'arif Kementerian Agama melahirkan program tersebut, dalam pelaksanaanya perlu dievaluasi, bagaimana implementasi di lapangan, bagaimana kesuksesannya, apa kendalanya. Dengan banyaknya Anak Berkebutuhan Khusus yang sangat membutuhkan Pelayanan”. ucapnya

Sementara SDMnya belum ada, program juga belum mapan. Hasil penelitian ini akan menjadi evaluasi ada sumbatan.  Maka akan kita bawa ke pimpinan yang kemudian dikordinsikan dengan pengambil kebijakan / Goodwill pemerintah yang ada' imbuhnya. 

Penelitian ini dilakukan selama 12 hari di Banyumas. Ada 3 madrasah sasaran yaitu MTs MANU 1 Sumpiuh, MTs Al Hidayah Karangsuci dan MI Salafiyah Kebarongan. Oleh Kasi Pendidikan Madrasah Ibnu Asaddudin, S.Ag, M.Pd yang mewakili Kankemenag Kabupaten Banyumas Zubaidi dipertemukan dengan Penanggungjawab Yayasan Jamur Dwipa dr. Tri Karyawan RS Margono Ppurwokerto yang selama ini bergelut menangani ABK di Kabupaten Banyumas. Data yang disodorkan oleh Tri bahwa tiap sekolah/madrasah terdapat rata-rata 25 anak, dari 19 desa yang sudah didata di Banyumas terdapat 2.000 siswa.

Langkah yang sudah dilakukan Yayasan saat ini adalah pelatihan relawan yang terdiri dari para guru-guru madrasah yang menangani ABK tersebut, diantaranya adalah Yuni Wihayani Guru MIMA 1 Petahunan Kecamatan Pekuncen, demikian tandas Ibnu, (Is/bd).