081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Peran Guru Dalam Menyikapi Perkembangan Tehnologi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surakarta – Bimbingan Masyarakat Katolik  Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah mengadakan kegiatan Pengembangan Wawasan Dan Kompetensi Guru Agama Katolik Tingkat Sekolah Menengah Pertama. Bertempat di Hotel Indah Palace, Jl.Veteran, Surakarta. Kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari mulai (19-21/9) ini diikuti oleh 55 guru Katolik tingkat SMP se Jawa Tengah.

Plt. Kepala Kantor Kemenag kota Surakarta, Musta'in Ahmad selaku narasumber dalam acara ini menyampaikan bahwa pendidikan bukan sekedar aktivitas pemberian informasi, tetapi juga merupakan aktivitas formasi diri manusia , bukan hanya kegiatan alih pengetahuan tetapi juga penanaman nilai (core values).

“Memang sudah menjadi realita bahwa saat ini zaman semakin maju, semakin berkembang pesat, terutama dibidang teknologi”, papar Musta’in.

Dalam materinya yang berjudul Tantangan Pengembangan Kompetensi Guru di Era Kemajuan Teknologi Informasi, beliau mengharapkan kepada para pendidik guru supaya  harus lebih pintar dan cerdas dalam menyikapi perkembangan teknologi yang semakin melesat.

“Reformasi diri itu perlu untuk pengembangan kompetensi yang dimiliki oleh guru mengingat zaman semakin berkembang” tegas Musta'in.

“Kewajiban seorang guru bukan semata mata mengajar, tapi juga masih perlu untuk belajar, karena mereka yang akan tumbuh ialah mereka yang terus belajar. Para guru juga harus berani mencoba hal baru demi perkembangan kompetensi diri dan berani melakukan langkah nyata, jangan hanya Nato alias Not Action Talk Only”, Lanjut Musta'in.

Sementara itu Pembimas Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Sulardi Paulinus menyampaikam bahwa dengan diselenggarakannya kegiatan seperti ini, diharapkan wawasan para guru katolik khususnya bisa semakin berkembang.

“Peran para guru sangatlah penting dalam menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia saat ini yang semakin pesat, karena yang termasuk dampaknya ialah para anak didik”, ucap Sulardi. (ver-rma/BD)