Alumni MTsN 1 Jepara Peraih Perak Asian Para Games 2018 Pulang dan Beri Motivasi Siswa

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Jepara – Salah satu alumni MTsN 1 Jepara kembali menorehkan pretasinya. Bukan lagi di kancah lokal, tetapi sudah di level internasional. Dialah Aris Wibawa. Atlit peraih medali perak di cabang olah raga renang nomor 100 meter gaya dada SB7 Asian Para Games 2018.

Aris, dia biasa disapa, kembali mengunjungi sekolah almamaternya, yakni MTsN 1 Jepara, Kamis (16/10). Ia datang dan disambut antusias oleh seluruh siswa MTsN 1 Jepara. Di depan ratusan murid dan para guru, ia memberikan motivasi atas pencapaiannya. Meski memiliki keterbatasan, tidak menghalangi untuk berprestasi.

Sebelum ke sekolah tempat ia menuntut ilmu tersebut, ia menerima bonus Rp 75 juta dari Bupati Jepara Ahmad Marzuqi. Setelah itu, baru menuju MTs Negeri 1 Jepara.

Dengan senyum ramahnya ia disambut ratusan siswa dan para guru. Turun dari mobil, Aris tidak memakai alas kaki. Baik sepatu atau pun sandal. Ini karena kondisi kakinya yang tak sempurna.

Para siswapun berebut foto bersama Aris. Tidak terlihat rasa canggung dan malu dari wajah Aris. Justru ia terlihat semangat, meski ratusan siswa berjubel mengantre untuk foto dengannya.

Setelah disambut ratusan siswa, ia dipersilahkan masuk ke dalam ruang kepala sekolah. Beberapa menit setelah berbincang, Aris, dewan guru, dan para siswa Salat Duhur berjamaah. Setelah itu, baru digelar dialog di depan ratusan siswa.

”Kami bangga ada alumni yang berprestasi di ajang internasional. Apalagi prestasi itu diraih dengan keterbatasan yang dimiliki,” kata Kepala MTs Negeri 1 Jepara Umi Hanik.

Ia berharap, dengan hadirnya Aris Wibawa membawa energi positif bagi para siswa. Supaya terinspirasi untuk meraih mimpi. Jika yang memiliki keterbatasan saja bisa meraih prestasi. ”Bagaimana dengan orang yang dianugerahi kesempurnaan fisik. Harusnya lebih semangat berprestasi,” ujarnya.

Dia menambahkan, Aris ini mengajarkan tentang kerja keras. Ketika masih sekolah, ia diberi kesempatan istirahat pada jam olahraga. Tapi dia tak mau. Justru ia terus berlari dengan keadaan fisik yang tak seperti teman lainnya. ”Kegigihan itu terjawab sudah. Ia menjadi alumni berprestasi sekarang,” imbuhnya.

Sementara itu, Aris Wibawa berharap, kehadirannya di depan para siswa bisa memberikan motivasi positif bagi mereka. Ia ingin menunjukkan jika untuk menggapai mimpi membutuhkan kerja keras. ”Jangan pernah berhenti bermimpi dan mudah menyerah,” ujar lulusan 2009 ini.

Aris mengaku tak ditarget medali di Asian Para Games.  Tapi, semangat dan motivasi tinggi membuatnya mampu melewati batas untuk bisa meraih medali perak di cabor renang nomor 100 meter gaya dada SB7. (fm/bd)