Kabupaten Semarang Juarai MHQ Pesantren XIII Jateng

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Ungaran – Kepala Seksi PD.Pontren Muhtadi mengucapkan rasa syukurnya kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia Allah SWT sehingga tahun 2018 ini Kafilah Kabupaten Semarang menjadi juara umum.

“Alhamdulillah akhirnya Kafilah kita mampu menjadi juara umum pada perhelatan MHQ tingkat Provinsi tahun 2018 ini,” syukur Muhtadi saat menerima kedatangan Kafilah Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) Pesantren ke – XIII di Lobi Kantor,  Rabu (31/10).

Dalam kegiatan MHQ yang diselenggarakan selama tiga hari mulai Senin, 29 Oktober di Asrama Transit Haji Kompleks Islamic Center Semarang tersebut, Kabupaten Semarang mengirim kontingen sebanyak enam orang yang selanjutnya bersaing dengan sekitar 350 peserta perwakilan dari 35 kabupaten/ kota se-Jawa Tengah.

Dari enam peserta yang mengikuti kompetisi, Kabupaten Semarang mendapat tiga juara untuk kategori : Terbaik I Putra Tahfidz 20 Juz, diraih oleh Muhammad Nabil Mardhotillah; Terbaik I Putra Cabang Tafsir Bahasa Arab dan Hafalan 30 Juz, diraih oleh Ahmad Faruq Khilmi dan Terbaik III Putra Cabang Tahfidz 30 Juz, diraih oleh Teuku Reza Pahlevi. Dari tiga perolehan piala tersebutlah yang kemudian menghantarkan Kabupaten Semarang menjadi juara umum di ajang MHQ Pesantren ke – XIII tingkat Jawa Tengah tahun ini.

Disamping mengapresiasi usaha dan kerja keras dari kontingen, Muhtadi juga menyampaikan bahwa selain sebagai ajang kompetisi, kegiatan MHQ patut menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk senantiasa membaca dan merenungkan kalam-kalam Ilahi.

“Kiranya MHQ ini mampu membina dan menciptakan generasi unggulan yang tidak hanya menjadi penghafal Alqur’an, akan tetapi juga mampu menjunjung tinggi nilai-nilai moral kepribadian Bangsa kita,” ungkapnya.

Selebihnya, Muhtadi juga mengajak kepada para pemenang untuk senantiasa menjaga keistiqomahan dalam hafalan Alqur’an. Sebab dengan beristiqomah, harapannya hafalan tidak akan mudah hilang dan pudar.

“Kunci kesuksesan yang sebenarnya adalah Istiqomah dan berkelanjutan. Istiqomah artinya merutinkan dan melanggengkan hafalan Alqur’an, sedangkan berkelanjutan artinya kita juga harus menyiapkan generasi-generasi yang handal di bidang Alqur’an,” pungkasnya. (shl/gt)