Kepala Kantor Kemenag Wonosobo Ikuti Upacara Sumpah Pemuda

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonosobo – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo beserta 30 Satuan Komando dan ASN jajajaran Kantor Kemenag Wonosobo, ikuti upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda, yang di laksanakan dilaksanakan di halaman Kantor Bupati Wonosobo, Minggu (28/10).

Hadir dalam upacara tersebut yakni Wakil Bupati Wonosobo, beserta jajaran Instansi Pemerintah yang ada di Kabupaten Wonosobo.

Sebagai Inspektur Upacara yakni Wakil Bupati Wonosobo, Agus Subagyo. Dalam kesempatan tersebut pihaknya membacakan Teks Peringatan Hari Sumpah Pemuda 90 dari Kemenpora.

“Hari ini kita memperingati hari yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia yang kita cintai ini, yaitu Hari Sumpah Pemuda ke-90 tahun 2018. Hari sumpah pemuda kali ini mengambil tema “BANGUN PEMUDA SATUKAN INDONESIA”. Tema ini diambil atas dasar pentingnya pembangunan kepemudaan untuk melahirkan generasi muda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggung jawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, Tahun1945 dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia,“ sambut Agus Subagyo.

Sementara, di temui langsung, Kepala Kantor Kemenag Wonosobo, M. Thobiq, turut menyampaikan seruan pengobar semangat, bahwa pemuda sebagai garda terdepan bangsa.

“Peringatan sumpah pemudah adalah, ikrar atau sumpah yang dicetuskan oelah para pemuda yang dicetuskan tanggal 28 Oktober 1928. Menurut Sejarah menunjukkan bahwa perjuangan bangsa Indonesia dengan keberanian melahirkan persatuan dan kesatuan bangsa yang saat sekarang ini perlu dipupuk. Dan pemuda saat ini merupakan garda terdepan bagi bangsa patut untuk terus berkarya dan berinovasi, kobarkan api semangat dalam raga untuk mewujudkan cita-cita bangsa yang merdeka dari segala aspek. Bung karno juga pernah berkata, beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, beri aku 10 Pemuda, niscaya akan kuguncang dunia. Hal itu harus dijadikan sebuah pekikan yagn memotivasi kinerja kita,” ungkap Thobiq.

Pihaknya juga berpesan, usia bukan faktor untuk berhenti bekerja dan berkarya.

“Biarkan usia dan raga kita ini menua dan renta, tapi pesan saya, mari jaga semangat kita agar tetap muda. Jangan hanya termangu di usia senja, masih banya yang bisa kita kerjakan untuk bangsa kita. Contohnya mendidik anak dan cucu kita untuk tidak bermalas-malasan dnegan mengajarkan hal kecil di lingkungan rumah,” tandasnya.(ps-ws/sua)