Menag : PPSN Jadikan Pribadi Santri Berkarakter dan Berintegritas

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Jambi (Inmas) – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membuka Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN) tahun 2018. Pembukaan ditandai dengan pemukulan bedug oleh Menag, bersama Kepala Kwarnas Budi Waseso, Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin, dan Wagub Jambi.

Pembukaan berlangsung di Lapangan Bumi Perkemahaan Abdurrahman Sayoeti-Musa Sungai Gelam, Muaro Jambi, Jambi. PPSN V mengangkat tema “Pramuka Santri Menebar Kedamaian untuk Indonesia yang Kuat dan Berkarakter”.

Menag dalam sambutannya berpesan agar para santri menjadikan pramuka sebagai gerakan. “Sebagai sebuah gerakan maka pramuka menjadi tanggung jawab bersama. Perlu ada sinergi antara santri dan alumni pesantren agar ada sumbangsih dan insrpirasi positif yang bisa diberikan dalam rangka penanaman generasi muda yang unggul,” pesan Menag di Jambi, Kamis (25/10).

“Dasadharma pramuka harus diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan negara. Tidak hanya dibaca saat upacara, tapi bagaimana itu diimplementasikan secara nyata di tengah kehidupan masyarakat,” sambungnya.

Pesan kedua, lanjut Menag, anggota pramuka santri harus menjadi pribadi yang berkarakter dan berintegritas. Untuk itu, pramuka santri harus memegang nilai idealisme agar tumbuh sebagai generasi yang bermanfaat bagi orang lain.

“Santri tidak hanya berfikir untuk diri sandiri, tapi apa yang bisa dilakukan untuk orang lain. Itu tipologi pramuka santri yang layak jadi calon pemimpin bangsa masa depan,” jelasnya.

Ketiga, Menag berpesan agar para santri menjadikan PPSN sebagai ajang silaturahim dan komunikasi antar sesama anggota pramuka yang datang dari berbagai provinsi.

“Ini kesempatan baik untuk menjalin jaringan dan mempererat ukhuwah islamiyah dan wathaniyah untuk masa depan bangsa yang lebih baik,” tuturnya.

Sebelumnya, Ketua Panitia PPSN V yang juga Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin melaporkan bahwa kegiatan ini mengusung spirit budaya pesantren, nusantara, dan nasionalisme. Ada 12 yang akan berlangsung dari 24-30 Oktober 2018, antara lain: upacara, pembinaan mental spiritual (salat berjamaah, kultum, salat malam, dan muhasabah, tadarus alquran), teknik kepramukaan dan team building (out bound, tata rias, pppk, mencari jejak), iptek (sablon dan cetak, jurnalistik, reportase, dan bordir), kesakaan (bahari, kalpataru, pariwosata, kencana, taruna, wanabakfi), petualangan (sar air, resque), pengembangan wawasan, keterampilan, seni budaya, prestasi, dan bakti (santri peduli lingkungan). (gt/gt)