Menyambut Hari Sumpah Pemuda Dengan Liga Santri

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surakarta – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke-90, MTs Al Mujahidin Surakarta menyelenggarakan pertandingan Futsal bertajuk ‘Liga Santri’, di  lapangan Djegos Futsal, Banyuanyar, Jumat (26/10) kemarin.

Meskipun saat itu adalah hari libur sekolah, para santri itu dari pagi hari sudah bersiap – siap dengan memakai baju olahraganya untuk melakukan pemanasan dengan jalan kaki  dan joging menuju lapangan yang letaknya tidak jauh dari Madrasah.

Sebelum pertandingan dimulai, panitia membagi peserta menjadi 4 tim, tiap tim terdiri dari 5 sampai 6 anak. Dengan demikian, pertandingan futsal itu mempertemukan 4 tim yang berisikan kelas 7 , 8, 9, dan pengajar MTs Al Mujahidin Surakarta. Laga yang berdurasi 8 sampai  9 menit itu hanya diberlakukan satu babak saja. Setiap kemenangan tim akan memperoleh nilai 3 poin, seri 1 poin, jika kalah tidak ada nilai. Peserta akan bertanding dalam format kompetisi untuk memperebutkan posisi teratas.

Salah seorang santri, Hutama Rukmana, mengakui dengan adanya kompetisi  futsal ini  memunculkan energi positif bagi dirinya dan kawan-kawan.

“Kegiatan ini bagus dan positif karena bisa membuat badan sehat,” aku siswa yang masih duduk di kelas 9 ini bergembira.

Kompetisi Futsal ini sengaja diadakan dengan tujuan diantaranya, agar penghuni ponpes tidak jenuh selama tinggal di lingkungan asrama dan menumbuhkan jiwa persatuan dan kesatuan diantara warga Ponpes Al Mujahidin Surakarta.

Guru Pendidikan Jasmani Kesehatan dan  Olah Raga MTs Al Mujahidin Surakarta sekaligus penanggung jawab kompetisi liga santri, Beny Susanto, mengapresiasi antusiasme santri selama pertandingan berlangsung.

“Setiap tim saling bersaing demi mendapatkan poin tertinggi dan persaingan inipun secara tidak langsung telah menumbuhkan jiwa fair play dalam diri santri,” ujar Beny

Sementara itu Kepala MTs Al Mujahidin Surakarta, Didik Setiawan, menilai kompetisi ini bisa menumbuhkan jiwa-jiwa mujahid di benak setiap santri.

“Semangat santri-santriku, jadilah mujahid untuk masa depan islam,” pungkas Ustadz Didik dengan penuh percaya diri. (rma/bd)