081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Sinergi Kyai – Santri Ciptakan Pesantren Bernuansa Islami

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Ungaran – Memperingati Hari Santri Nasional tahun 2018, Pondok Pesantren Al Mas’udiyah Blater, Jimbaran Kecamatan Bandungan menggelar kegiatan seminar kepesantrenan bertajuk Islam Nusantara di halaman Pondok, Sabtu (20/10). Kegiatan diikuti oleh seluruh santri mukim maupun non mukim, menjadi satu dari sekian rangkaian kegiatan dalam menyambut hari santri yang jatuh pada tanggal 22 Oktober.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Semarang Muhdi, mengapresiasi ghiroh para santri yang cukup antusias mengikuti kegiatan. Menurutnya, saat ini para santri perlu membekali diri dengan dua hal sekaligus, meliputi pendidikan keagamaan dan pendidikan kesetaraan. Pendidikan keagamaan sebagai landasan kehidupan dan pendidikan kesetaraan sebagai bekal para santri untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi atau untuk mencari kerja.

“Pendidikan keagamaan merupakan inti dari pendidikan yang ada di pesantren. Sedangkan pendidikan kesetaraan menjadi pelengkap yang menyertainya,” ungkap Muhdi.

Selanjutnya, di zaman yang serba modern ini, Muhdi menghimbau kepada segenap santri untuk bisa memanfaatkan teknologi dengan sebaik mungkin. Tidak mudah terprovokasi dan menyebarkan berita-berita yang belum tentu kebenarannya di media sosial baik facebook, twitter, whatsapp dan lain sebagainya.

“Berhati-hati dan mawas diri perlu kita lakukan dalam berselancar di dunia maya. Jangan sampai kita ikut-ikutan menyebarkan berita hoaks yang bisa jadi menyeret kita terkena sanksi UU ITE,” lanjutnya.

Lebih jauh Muhdi juga mengingatkan kepada pengurus pesantren, agar lebih intens dalam mengawasi pergaulan para santrinya. Sebab sebaik apapun program yang dijalankan tanpa ada pengawasan yang maksimal, mustahil program-program tersebut terlaksana sesuai keinginan.

“Kalau dulu seorang kyai waktunya banyak dihabiskan di pesantren, kini mereka punya segudang aktivitas yang cukup menyita waktu. Karenanya, pengurus yang sudah dibentuk harus bisa bekerja maksimal demi pesantren yang lebih tertib dan bernuansa islami,” pungkasnya. (shl/gt)