ASN Jangan Terpaku di Zona Nyaman

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Temanggung – Aparatur Sipil Negara dituntut untuk tidak terpaku di zona nyaman dalam melaksanakan tugas, agar dapat meningkatkan profesionalitasnya sebagai pelayan masyarakat. Disamping itu para ASN terutama para guru yang masih berada di  golongan/pangkat sudah lebih lima tahun untuk segera mengajukan usul kenaikan pangkat.

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Drs. H.A. Saefullah dihadapan para kepala dan guru Madrasah Aliyah se Kabupaten Temanggung, Rabu (14/11). Di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, dan dalam acara Pembinaan ASN.

Selanjutnya disampaikan, bahwa seorang ASN terutama guru dalam mengembangkan profesionalnya melalui beberapa cara diantaranya dengan mengikuti pengembangan diri melalui diklat dan MGMP,  menulis dan mempublikasi karya ilmiah dan mengembangkan karya inovatif.

Semakin tinggi jenjang kepangkatan guru, maka semakin besar pula tuntutan kepada guru tersebut mengikuti kegiatan pengembangan diri. Selain itu, untuk kegiatan publikasi ilmiah dan karya inovatif, tuntutan melakukannya yang meliputi macam dan lingkup juga semakin tinggi. Guru profesional adalah sebuah keniscayaan untuk diwujudkan. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Semakin tinggi jenjang kepangkatan guru, maka semakin besar pula tuntutan kepada guru tersebut mengikuti kegiatan pengembangan diri. Selain itu, untuk kegiatan publikasi ilmiah dan karya inovatif, tuntutan melakukannya yang meliputi macam dan lingkup juga semakin tinggi.

“Guru profesional adalah sebuah keniscayaan untuk diwujudkan. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah,” ucap Saefullah.

“Realita sekarang, masih sedikit  guru / ASN  yang mempunyai kemampuann bersaing dalam berbagai ajang lomba yang diselengggarakan Kementerian Agama, seperti lomba kompetensi guru,” katanya.

“Dari data peserta lomba terlihat kurang dari empat puluh persen ASN yang mengikuti, masih kalah dengan para guru Non ASN,” imbuhnya.

Untuk itu beliau mengapresiasi kepada MGMP Matematika  Madrasah Aliyah yang menyelenggarakan diklat pengembangan keprofesian berkelanjutan. Harapannya agar kegiatan ini sebagai sarana belajar sepanjang hayat  para guru untuk peningkatan kualitas diri.

Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, Drs. H.Saefudin, dalam sambutannya berharap agar para guru matematika untuk membuat situasi pembelajaran matematika tidak menjadi momok bagi anak didik dengan penerapan metode dan strategi pembelajaran yang tepat. (sr-nm/sua)