Dua Alumni Sukses Tampil di IHT MAN 1 Surakarta

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surakarta – Suasana khusyuk dan khidmat mendadak hadir di Ballroom Hotel Multazam Syariah, Pabelan. Suasana ini dirasakan oleh seratusan guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Surakarta yang sedang mengikuti  kegiatan In House Training (IHT) tentang literasi digital, Kamis (22/11). Kegiatan ini merupakan rangkaian dari IHT yang sudah dilaksanakan sejak Rabu kemarin. Dalam kesempatan ini, tampil dua pembicara yaitu Andi Kusuma Brata dan Suranto, dua motivator yang juga alumni MAN 1 Surakarta. Di kesempatan pertama, tampillah Andi Kusuma Brata. Dalam kesempatan ini, Andi mengajak segenap guru untuk kembali kepada esensi dasar sebagai guru.

“Guru adalah profesi yang sangat mulia, karena darinya akan lahir orang-orang besar di masa depan,” papar Andi. Dilanjutkan oleh Andi, saat ini kita berada di era industrial 4.0, era di mana kemajuan teknologi menjadi pilihan yang mau tidak mau harus dipilih. Era industrial 4.0 ditandai oleh beberapa fenomena yang saat ini sudah mulai muncul yaitu digital, automatic, robotic, dan virtual.

“Era ini semua sudah mulai menggunakan digital, serba otomatis, menggunakan tenaga robot, dan virtual. Sehingga guru pelan dan pasti harus mulai menyesuaikan,” kata Andi. Dalam kesempatan ini, Andi juga mengajak segenap guru untuk mengevaluasi diri tentang apa yang akan, sedang, dan telah dilakukan. Dengan diiringi musik yang sangat menyentuh kalbu, Andi merangkai kata-kata motivasi yang mampu membuat peserta larut dalam suasana. Hingga tak terasa air mata meleleh membasahi pipi. Saat yang tepat bagi segenap guru untuk melakukan koreksi diri.

Tampil sebagai pembicara kedua adalah Suranto, kepala sekolah vokasi UMS, yang menyampaikan materi “Mewujudkan Excellent Service Kelas Dunia”. Kandidat profesor dalam bidang teknik ini menyatakan bahwa untuk mewujudkan excellent service berkelas dunia di era millenial-industri 4.0, maka madrasah harus memiliki karakter pekerja kelas dunia.

“Salah satu karakter itu adalah harus siap berubah, artinya jangan terlalu puas dengan apa yang ada. Harus memiliki visi untuk selalu berkembang lebih baik dan terus lebih baik,” kata Suranto yang kandidat profesor bidang teknik ini. Selain itu segenap insan madrasah harus bisa melaksanakan konsep 5R dan 7S.

“5R adalah ringkas, rapi, resik, rawat dan rajin. Sedangkan 7S adalah sapa, salam, senyum, sopan, santun, sabar, dan siaga,” kata Suranto yang juga seorang master hipnoterapi. 

Menurut ketua panitia, Wardimin, tampilnya dua alumni sukses ini sebagai upaya untuk tetap meneguhkan MAN 1 Surakarta sebagai madrasahnya para juara.

“Selain juara siswa, madrasah juga memiliki juara-juara dari para guri maupun alumni. Kehadiran kedua alumni ini sebagai upaya meneguhkan tujuan tersebut sekaligus memotivasi segenap civitas akademika bahwa madrasah itu mampu menciptakan alumni yang membanggakan,” kata Wardimin. (rusdi_rma/bd)