Jaga Kondusifitas Jelang Pileg Dan Pilpres 2019

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Temanggung – Kapolres bersama segenap pengurus FKUB Kabupaten Temanggung, Rabu (31/10), mengadakan pertemuan di Rumah Makan Pesona Ikan Pikatan. Dalam kesempatan tersebut, Kapolres, AKBP. Wiyono EP, yang didampingi para Kasat di lingkungan Mapolres Temanggung menyampaikan, agar para tokoh agama dan masyarakat ikut  menjaga kondusifitas keamanan di wilayah Kabupaten Temanggung. Terutama menjelang pelaksanaan Pilpres dan Pileg yang sudah mulai memasuki masa kampanye.

Selain itu dia juga berharap agar para tokoh agama untuk dapat memberikan informasi yang benar kepada umatnya terkait merebaknya informasi hoax melalui sosial media terkait peristiwa di Garut agar tidak merembet sampai ke Temanggung.

“Dalam era sekarang, kejadian apapun yang terjadi di luar, akan cepat tersebar sampai ke daerah lain termasuk Temanggung. Diperlukan peran tokoh agama untuk memfilter informasi yang banyak menyesatkan dan provokatif,” demikian ungkap Wiyono .

Kapolres juga menyampaikan informasi lain terkait hal yang berpotensi terhadap gangguan keamanan dan ketentraman masyarakat. Masalah demo nasabah BPR , koperasi dan BMT yang merasa dirugikan oleh pengelola dan benturan antar ormas di Temanggung menjadi hal yang juga mendapat perhatian pihaknya.

Sementara itu, KH Faizun selaku ketua FKUB Kabupaten Temanggung mengharapkan, agar pihak keamanan selalu berkoordinasi dan berkomunikasi dengan FKUB dalam menyikapi persoalan  yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan keamanan.

Sejumlah tokoh lintas agama menyerukan terciptanya Pemilu 2019 yang terselenggara dengan damai. Ada 8 pesan yang disampaikan kepada masyarakat agar Pilpres dan Pileg mendatang tidak menimbulkan perpecahan.

Poin pertama, menyatakan keprihatinan mendalam atas berkembangnya suasana kehidupan bangsa yang menampilkan gejala pertentangan dan wacana antagonistik di kalangan masyarakat. Menurut para tokoh agama, suasana ini berpotensi mengganggu kerukunan hidup antar umat beragama dan menggoyahkan persatuan bangsa.

Karena itu poin kedua dalam pesan itu adalah mengimbau semua pihak dapat menahan diri baik dalam perkataan dan perbuatan yang dapat mendorong pertentangan di masyarakat.

“Terutama menyinggung wilayah sensitif menyangkut keyakinan agama, ras, antar-golongan, dan suku,” ujar Faizun.

Ketiga, para tokoh agama berpesan agar semua pihak dapat melaksanakan pemilu dengan cara-cara beradab dan tidak menghalalkan segala cara untuk menang.

Keempat, para tokoh agama berpesan agar segenap elemen bangsa memaknai agenda politik Pilpres dan Pileg sebagai sarana meningkatkan kesejahteraan bangsa dan memperkokoh persatuan bangsa, bukan sebaliknya justru menjadi ajang perpecahan bangsa. Marilah kita wujudkan pemilu atau pilpres yang beradab dan berkualitas.

Poin kelima ditujukan pada pemerintah untuk menyelesaikan pertentangan dalam kehidupan bermasyarakat baik melalui pendekatan pencegahan maupun penanggulangan.

Keenam, kepada Komisi Pemilihan Umum/KPU dan Badan Pengawas Pemilu/ Bawaslu agar melaksanakan tugas masing-masing secara benar, jujur, adil, profesional, imparsial dengan penuh tanggung jawab.

Ketujuh, para tokoh lintas agama berpesan kepada masyarakat untuk mendorong proses demokrasi aman dan lancar, secara jujur dan adil, dan mengedepankan nilai moral dan etika keagamaan secara konsisten dan konsekuen. Terakhir, masyarakat diajak berdoa agar bangsa terhindar dari hal-hal yang buruk.

Delapan, “mengajak seluruh umat berbagai agama di tanah air untuk berdoa kepada Allah SWT menurut keyakinan masing-masing agar bangsa Indonesia terhindar dari malapetaka perpecahan, dan agar memiliki kekuatan lahir dan batin dalam menghadapi tantangan dan ancaman baik yang datang dari luar maupun dalam negeri yang menginginkan perpecahan bangsa dan keruntuhan negara,” tutupnya.

Di tempat yang sama, KH. Asyari Muhadi selaku ketua PD Muhammadiyah, sangat mendukung kegiatan yang dilakukan Polres dalam mengumpulkan para tokoh agama,.

“Harapannya agar semuanya persoalan yang dapat berpengaruh terhadap kerukunan dan kenyamanan masyarakat dapat segera diantisipasi,” ujar Ketua PD Muhammadiyah. (nm-sr/sua)