081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Kemenag Wonosobo Isi Seminar Kebangsaan, dengan Tajuk BTI

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonosobo – Dalam upaya mewujudkan persatuan dan kesatuan NKRI dalam kebhinekaan, Polres dan Kodim 0707 Wonosobo Gelar Seminar Kebangsaan, Kamis, (08/11), di Pendopo Bupati Wonosobo. Turut juga melibatkan diri dan bersinergi bersama, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo.

Dalam Seminar Kebangsaan yang di hadiri oleh Muspida dari seluruh elemen masyarakat Kabupaten Wonosobo tersebut, Keterlibatan Kan Kemenag Wonosobo yakni sebagai pemateri inti atau narasumber utama, adalah dengan mengirimkan salah satu ASN nya sebagai pemateri.

Wajihudin, selaku delegasi ASN Kan Kemenag Wonosobo dalam seminar mengatakan, BTI atau Bhinneka Tunggal Ika memiliki dasar yang jelas, dan turut tercantum dalam Ayat Al Qur’an.

“BTI ini memiliki dasar yang jelas, sedemikian juga yang tercantum dalam ayat Allah SWT, bahwa ada kafilah suku dan lainnya, dalam semangat 'lita arofu', ada interaksi antar individu untuk saling mengenal, itu yang jadi dasar kebhinekaan tidak bisa ditolak, karena merupakan takdir dari Allah SWT. Perbedaan YES, Pembedaan NO, dengan segala perbedaan saling menghormati yang ada,“ ungkap Wajihudin.

Pihaknya juga menekankan dan tegas dengan pernyataan bahwa Indonesia pantas di perjuangkan dan di jaga kesatuannya.

“Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi tetap satu, itu lah Indonesia. NKRI Harga Mati !!!“ tandasnya.

Sementara itu, statment senada turut terlontar dari perwakilan ormas Islam Muhammadiyah, Bambang Wen menjabarkan pandangan Muhammadiyah terkait definisi Nasionalisme.

“Nasionalisme menurut pandangan kami adalah merupakan perekat dan pemersatu jati diri sebuah bangsa, tidak hanya dilisankan tapi dinyatakan dalam perbuatan nyata. Saat ini banyak strategi untuk melemahkan generasi penerus dalam melemahkan persatuan dan kesatuan. Dari minuman Keras, narkoba, konten porno, dan lain sebagaianya. Oleh karena itu perlu di pahami bersama bahwa generasi mendatang harus kuat iman, seperti yang dicontohkan Kyai Haji Ahmad Dahlan dan Kyai Haji Hasyim As'ary,” ungkap Bambang. (PS-WS/SUA)