Penyuluh Agama Islam Programkan Berantas Buta Huruf Al Qur’an Dengan Sosialisasi Metode Tilawati

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonogiri – Penyuluh Agama Islam Fungsional KUA Kecamatan Slogohimo, Eky Tajul Arifin programkan pemberantasan buta huruf Al Qur’an di wilayah binaannya dengan turun kebawah menggunakan metode pembelajaran Tilawati

Menurut Eky tajul Arifin di temui di sela-sela acara FASI Kabupaten Wonogiri, Rabu siang (14/11), telah memprogramkan kegiatan training-training di pedesaan binaannnya dan harapannya para tutor mampu mengajar langsung kepada jamaah baik di masjid maupun musholla.

Metode Tilawati di pilih karena menurutnya menawarkan suatu sistem pembelajaran Al Qur'an yang yang mudah, efektif dan efesien demi mencapai kualitas bacaan, pemahamanan dan implementasi Al Qur'an. Metode Tilawati menggabungkan metode pengajaran secara klasikal dan privat secara seimbang sehingga pengelolaan kelas lebih efektif.

“Semoga keberkahan dari yang mengajarkan dan yang membaca bisa di dapatkan karena yang di kaji adalah Al Qur’an, dan menjadi cambuk bagi penyuluh Agama Islam Fungsional di KUA untuk terus mengajarkan Al Qur’an.

Seperti di ketahui masyarakat atau umat muslim yang buta aksara Al Quran di pelosok daerah Indonesia masih terbilang tinggi.

Karena itu, Kementerian Agama mengintensifkan penyuluh agama untuk berperan aktif memberantas buta huruf di daerah. Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2013 menyebutkan ada sekitar 54 persen dari total populasi umat Islam di Indonesia yang tidak bisa membaca Al Quran.

“Pemberantasan buta huruf Al Quran merupakan salah satu dari 8 bidang yang harus dikuasi oleh penyuluh agama Islam Kementerian Agama bersama dengan seluruh komponen penyuluh dalam upaya pembinaan umat akan intensif dalam melaksanakan program ini”, imbunya.(Mursyid_Heri/rf)