Siswa MAN 1 Surakarta Belajar Membedah Hewan Di UGM

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surakarta – Dalam upaya menambah pengalaman dan pemahaman siswa terhadap materi Biologi, siswa-siswi program Fullday dan Boarding School Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Surakarta, mengadakan kunjungan studi ke jurusan Biologi Fakultas MIPA UGM, Selasa – Rabu (13-14/11).  Kegiatan ini merupakan kunjungan rutin yang dilakukan setiap tahun.

Menurut penanggungjawab program Fullday – Boarding School, Rusdi Mustapa, kegiatan diikuti oleh  83 siswa Boarding School dan 96 siswa Fullday.

“Kegiatan kami adakan selama dua hari, yaitu Selasa untuk Fullday dan Rabu untuk Boarding School. Hal ini mengingat kuota tempat yang terbatas,” kata Rusdi Mustapa.

Dalam kegiatan ini, siswa melakukan praktik cara membedah hewan, dalam hal ini tikus putih yang biasa dijadikan hewan untuk percobaan. Dengan tekun dan teliti, mereka dibimbing oleh dosen biologi UGM, dari mulai mempersiapkan hewan, melaksanakan, hingga mengakhiri kegiatan bedah. Terlihat antusias siswa sangat tinggi. Mereka dengan seksama menyimak dan mempraktikkan apa yang telah disampaikan dosen pembimbing.

Seperti yang dirasakan Nadia, siswi kelas 11 IPA 6 Fullday. Dia merasa beruntung mendapat kesempatan melakukan praktik bedah hewan.

“Saya sebenarnya takut dengan tikus. Tapi di sini, saya mencoba melawan rasa takut itu dengan praktik membedah hewan. Ternyata bedah hewan itu tidak semudah yang saya bayangkan. Ada tahapan-tahapan yang harus dilakukan agar kegiatan bedah bisa berjalan lancar,” kata Nadia.

Di akhir kegiatan siswa wajib membuat laporan yang selanjutnya akan mendapat sertifikat dari pihak UGM. Dari kegiatan ini semoga bisa menambah pengetahuan siswa khususnya dalam hal membedah hewan untuk praktikum.

Sementara itu menurut kepala MAN 1 Surakarta, Slamet Budiyono, berharap agar kegiatan ini bisa menjadi awal dari mewujudkan mimpi siswa yang ingin kuliah di UGM.

“Bisa memotivasi dan menginspirasi mereka untuk bisa mewujudkan mimpi. Kunjungan ke UGM adalah langkah awal untuk membuat mimpi itu jadi kenyataan,” kata Slamet Budiyono. (rm_rma/bd)