Berbagai Macam Hasil Olahan Di Praktek Memasak

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surakarta – Peserta didik MTsN 2 Surakarta melakukan kegiatan memasak bersama. Kegiatan memasak ini merupakan praktek dari teori pengolahan yang diajarkan dalam mata pelajaran prakarya. Selain itu, praktek memasak ini juga untuk mengisi kegiatan pasca berakhirnya Penilaian Akhir Semeter (PAS) Gasal.

Praktek memasak yang berlangsung selama tiga hari, 12-14 Desember 2018 tersebut diikuti oleh peserta didik kelas VII, VIII dan IX. Untuk mempermudah pengawasan dan pembimbingan dalam memasak, dibuatkan jadwal yang berbeda. Hari Rabu, 12 Desember praktek memasak kelas VII, Kamis 13 Desember kelas VIII dan Jumat 14 Desember jadwal praktek kelas IX dan tempat memasak berada di halaman madrasah.

Dengan didampingi Nur Hidayah dan Latif Nur Hanifah selaku guru mapel prakarya, peserta didik menunjukkan kemampuannya dalam meracik dan mengolah bahan makanan. Mereka sangat antusias dengan kegiatan ini.

Praktek memasak ini tidak dilakukan secara perseorangan, tetapi dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok menentukan sendiri bahan dan jenis olahan yang akan dibuatnya. Namun demikian, tetap ada ketentuan olahan atau tema dari apa yang akan dimasaknya.

Ketentuan yang dimaksud adalah bahan baku yang menjadi dasar dari masakan yang akan dibuatnya. Dalam praktek memasak ini, bahan baku setiap kelas berbeda-beda. Kelas VII masakannya berbahan baku buah dan sayur, Kelas VIII sereal dan karbohidrat, dan Kelas IX masakan yang dibuat harus berbahan baku ikan atau daging.

Menurut Nur Hidayah selaku guru prakarya bahwa hasil masakan peserta didik akan dinilai sebagai nilai praktek. “Ini nanti akan dinilai. Kriteria penilaiannya meliputi hasil (rasa), penyajian, dan kebersihan,” kata Nur.

Setelah melakukan proses memasak yang cukup lama, akhirnya peserta didik berhasil merampungkan masakannya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Alhasil, berbagai macam hasil olahan berhasil dibuatnya.

Kelas VII yang berbahan dasar buah dan sayur ada yang membuat lotis, es buah, pecel, gado-gado, gudangan dan sebagainya. Kelas VII yang memasaknya berbahan dasar sereal dan karbohidrat berhasil membuat bermacam-macam bubur, brownies, kue, kroket dan sebagainya. Sementara Kelas IX yang berbahan dasar ikan dan daging pada membuat steak, asam manis, crispy, dan masakan bakar.

“Anak-anak sangat variatif dalam membuat jenis masakannya. Mereka cukup kreatif, dan terus terang ini sangat membanggakan,” kata Latif.

Setelah dilakukan penilaian oleh guru mapel prakarya, hasil masakan peserta didik dimakan bersama-sama. Mereka terlihat sangat puas dengan hasil karyanya. Dan juga peserta didik sangat menikmati rasa dari masakan yang dibuatnya sendiri.(shodiq_rma/Wul)