Gerimis mengguyur, ribuan santri tak tergoyahkan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonosobo (Kemenag) -masuki bulan desember, intensitas hujan yang mengguyur Kabupaten Wonosobo tak terelakkan, hampir setiap hari hujan dengan curah yang sedang, deras dan gerimis mengguyur. Cuaca mendung dan gerimis juga mengguyur ribuan santri dari seluruh Kabupaten Wonosobo yang tengah berantusias mengikuti festival anak sholeh indonesia atau FASI, yang di selenggarakan di alun-alun kabupaten Wonosobo, minggu, (16/12) kemarin.

Sedikitnya terdapat lebih dari 21.400 kafilah FASI dari seluruh kecamatan se kabupaten Wonosobo, yang hadir pada upacara dan kirab FASI ke 11 yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo dan Pemkab Wonosobo.

Hadir dalam acara tersebut yakni bupati beserta wakil bupati Wonosobo, kepala Kemenag Wonosobo, Forkominda Wonosobo, Polres Wonosobo, Kodim Wonosobo dan jajaran Satpol PP Wonosobo, serta segenap tamu undangan. 

Selanjutnya bupati Wonosobo, Eko Purnomo,  bertindak sebagai inspektur upacara, membuka acara tersebut dengan upacara pembukaan dan di bantu sepenuhnya oleh Polres, Kodim, dan Satpol PP Wonosobo.

Usai upacara pembuka, festival dilanjutkan dengan pawai ta'aruf, pengumuman pemenang lomba, penampilan bintang tamu dan serangkaian acara lainnya.

Meski gerimis terus mengguyur nyatanya tidak menyurutkan antusias peserta festival. 

“ramai sekali, jauh lebih ramai dari tahun sebelumnya menurut saya, tapi alhamdulillah allah memberikan berkahnya berupa gerimis jadi agak sedikit adem tidak panas dan menambah nuansa makin romantis bagi santri indonesia di hari minggu.” ungkap fitri salah satu peserta festival anak Sholeh asal kecamatan leksono.

Sementar itu, ditemui di lokasi, kepala kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo,  M.Thobiq, yang merupakan panitia penyelenggara mengatakan, serangkaian acara dibuat untuk meramaikan FASI ke 11.

“FASI ke 11 kali ini kami desain untuk tampil beda dengan FASI tahun sebelumnya, perbedaannya lebih dirangkaian acara dan bintang tamu, kami juga tidak dapat bekerja sendiri, kami di bantu oleh EO asli Wonosobo, yang turut andil mendesain kegiatan ini agar lebih meriah. Semoga dengan adanya FASI ini, santri indonesia lebih reaktif dengan hal yang baru, produktif untuk terus berkarya, dan komunikatif dengan perubahan zaman. Santri bisa.” ungkap M.Thobiq. ps-ws