Kab.Pekalongan-Dalam menjaga kondusivitas wilayah Kota Santri, Polres Pekalongan mengajak segenap tokoh lintas agama untuk menjaga kondusivitas dalam kegiatan perayaan Natal dan tahun baru 2019. Kegiatan dikemas dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) se-Kabupaten Pekalongan.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Auala Mapolres Pekalongan, Senin (10/12) dipimpin langsung oleh Kepala Kepolisian Resort Pekalongan, AKBP Wawan Kurniawan. Dalam kegiatan itu dihadiri Wakapolres, Kabag Sumda, Kabag Ops, Kabag Ren, Kasat Intelkam, Kasat Sabhara, Kasat Reskrim, Kasat Lantas, para Kapolsek jajaran, Pengendali KUB Kankemenag, Kab. Pekalongan, FKUB,Ketua Anshor, Ketua PP Muhammadiyah, dan Perwira Polres Pekalongan.
Kapolres Pekalongan AKBP Wawan Kurniawan dalam sambutanya meminta kepada segenap tokoh lintas agama untuk ikut menjaga lingkungan yang aman dan damai. “Diharapkan perayaan natal dan tahun baru berjalan lancar,” harapnya.
Untuk menjaga keamanan lingkungan, sudah disiagakan anggota yang ditempatkan di beberapa titik rawan. Sedangkan untuk gereja akan dijaga selama 24 jam secara terjadwal.
Sementara itu, Ketua FKUB, H. Muhammad Dzukron dikesempatan tersebut juga menyampaikan kesiapannya dalam membantu dalam pengamanan Natal 2018 serta malam tahun baru 2019.
“Dalam hal ini hendaknya dapat saling menghormati dan menjaga situasi kamtibmas ini, jangan sampai ada gesekan yang dapat mengganggu keamanan, dan kami siap untuk mendukung dan membantu situasi di Kabupaten Pekalongan ini aman, damai dan sejuk,” ungkapnya.
Kakankemenag Kab. Pekalongan H. Kasiman Mahmud Desky, saat ditemui usai kegiatan mengatakan pihaknya juga sependapat bahwa menjaga keharmonisan adalah wujud cinta damai, sudah seharusnya bangsa ini bersatu membangun negeri Indonesa yang penuh dengan keanekaragaman budayanya. Kemenag mempunyai penyuluh di setiap desa dan itu akan sangat membantu bersama Babinkamtibmas yang ada dapat bersama-sama bekerja sama menjaga keharmonisan dan membina masyarakat agar tetap terjaga kerukunan.
Dalam kesempatan itu juga diisi dengan dialog bersama tokoh lintas agama. Denga. Begitu mengetahui titik titik yang perlu diperketat dalam Pengamanan. (hfrn/rf)