Menggali Potensi Zakat Yang Luar Biasa

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surakarta – Alhamdulillah, sejak Saya dilantik menjadi Ketua Baznas Jawa Tengah, baru kali ini Saya mendatangi pendistribusian (Zakat), Luar biasa ! apresiasi untuk  Baznas Kota Surakarta dan atas dorongan bantuan  Bapak Walikota dan Bapak Kepala Kantor Kementerian Agama, sekarang sudah bisa mendistribusikan 522 juta rupiah. Meskipun jumlahnya belum banyak, tentu kedepan akan semakin kita tingkatkan, karena potensi yang dimiliki zakat se-Indonesia jumlahnya tidak sedikit yakni sekitar 271 triliun.

Demikian disampaikan KH. Ahmad Daroji, Ketua Baznas Provinsi Jawa Tengah, pada pendistribusi Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) kepada 1.262 masyarakat Kota Surakarta, di Pendapi Ageng Balaikota Surakarta, Kamis, (20/12) siang.

Daroji mencontohkan, perolehan zakat Kota Surakarta dengan Kabupaten Grobogan, hanya berbeda sedikit, itupun karena jumlah kecamatannya tidak sebanyak Kabupaten Grobogan.

“Sebagaimana pernah disampaikan Sekdanya,  Baznas di Kabupaten Grobogan potensinya adalah 20 miliar pertahun, karena total gaji pegawai Rp. 800 miliar per tahun,” ucap Daroji.

Ketertinggalan perolehan zakat untuk Kota Surakarta itu akan teratasi, menurut Daroji, jika instruksi presiden No.03 tahun 2014 dilaksanakan. Kalau Walikota Solo mau menginstruksikan kembali agar semua pegawai (ASN yang muslim) se-Kota Surakarta gajinya dipotong untuk zakat 2,5 %, insya Alloh Baznas Kota Surakarta akan memperoleh dana segar mencapai angka 12 miliar per tahunnya. 

Mengutip pernyataan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, beberapa waktu lalu, Daroji  mengungkapkan apabila ada warga yang sakit, lalu mengajukan proposal untuk minta bantuan ke Gubernur,  bupati atau walikota, bisa jadi yang sakit sudah meninggal, baru beberapa waktu kemudian bantuannya cair, karena ribetnya administrasi.

“Maka berbeda dengan zakat yang dikelola Baznas, ketika Gubernur mampir di sebuah sekolah yang perlu dibantu dengan cepat, maka Gubernur tinggal mendisposisikan sekolah tersebut kepada Baznas, jika ada dana, saat itu juga dilunasi oleh Baznas”, jelas Daroji.

Menjawab pertanyaan Wawalikota Solo, terkait dengan alokasi dana Baznas, Ketua Baznas Provinsi Jawa Tengah itu mengatakan bahwa Baznas telah mencanangkan apabila ada uang masuk 100 %, maka 60 % dialokasikan untuk mengentaskan kemiskinan, yang terdiri dari 40 % untuk yang produktif (usaha) dan 20 % untuk yang konsumtif, orang jompo yang sudah tidak bekerja.

Sampai dengan hari ini, menurut Daroji, Baznas Provinsi bekerjasama dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah sudah menyalurkan kursi roda yang jumlahnya ratusan.

Kemudian pelatihan tenaga konstruksi,yang pertama diikuti 56 orang dan yang kedua diikuti 127 pelajar SMK dari Surakarta. Dan tiga minggu lalu, pelatihan itu diikuti hampir 200 siswa SMK se Surakarta. Usai pelatihan, para siswa itu memperoleh sertifikat dari Kementerian Perindustrian yang dana pembuatannya di subsidi oleh Dirjen Perindustrian.Dengan sertifikat tersebut, memudahkan siswa itu memperoleh pekerjaan di luar negeri. 

“Beberapa alumni peserta pelatihan sudah bekerja di luar negeri dan bahkan sudah haji,” ungkap Daroji yang tampil sederhana pada pendistribusian Zakat tersebut.  (sholeh_rma/Wul)