Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Temanggung – Selama 4 hari, mulai tanggal 26-29 Nopember 2018, bertempat di MI Al Iman Ganduwetan, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, diadakan kegiatan pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013 di tingkat MI yang ada diĀ  Kecamatan Ngadirejo dan Kecamatan Jumo. Kegiatan ini diikuti 32 guru kelas dan 12 orang Kepala MI.

Sri Yatun, M.SI, selaku pengawas madrasah di wilayah binaannya memandang perlu dilakukan pendampingan kurtilas agar para guru memahami dan mampu mengaplikasikan kurikulum 2013 di tingkat madrasah dengan baik sesuai dengan rambu-rambu Kurikulum 2013.

Selanjutnya Sri Yatun menambahkan, pendampingan pelaksanaan kurikulum adalah pemberian bantuan teknis operasional perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan kurikulum kepada sekolah (terutama guru dan kepala sekolah).

“Pendampingan guru diperlukan untuk mengetahui sejauh mana guru berhasil menerapkan konsep Kurikulum 2013 di kelas. Sebab secara teoretik, keberhasilan suatu kurikulum secara utuh memerlukan proses panjang, mulai dari kajian dan kristalisasi berbagai gagasan dan konsep ideal tentang pendidikan, pengembangan desain kurikulum, penyiapan dan penugasan pendidik dan tenaga kependidikan, penyediaan sarana dan prasarana, penyiapan tata kelola pelaksanaan kurikulum, pembelajaran, dan penilaian,” ucap Sri Yatun.

Lebih lanjut dikatakan bagi guru, tujuan utamanya adalah meningkatnya keterampilan operasional dalam menyusun RPP, menyusun instrumen penilaian, melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan saintific, problem based learning, project based learning, discovery learning dengan integrasi penumbuhan budi pekerti, melaksanakan penilaian dan mengelola hasil penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan serta menyelesaikan hambatan-hambatan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian.

Pada kegiatan tersebut lebih ditekankan pada pemahaman standar isi, standar proses, SKL, dan standar penilaian. Karena selama ini masih dijumpai di beberapa madrasah binaan yang belum maksimal dalam pelaksanaan kurtilas. Hal ini terjadi karena masih ada kendala diantaranya kesiapan guru, yaitu belum maksimal dalam memahami kurikulum 2013 dan sarpras, berupa buku guru dan buku siswa sebagian juga belum terpenuhi.(sr-sy/sua)