Tidak Boleh Galau Di Tahun Politik

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Note : bu, beritanya kok kayak berhenti mendadak ya? tolong bisa ditmbhkan narasi lg, masa statemen pak kepala cm sperti itu?

=================================================================================

Surakarta – Tahun ini disebut tahun politik karena disitu ada pemilu. Seharusnya tidak lagi membuat kita galau atau tergagap-gagap. Karena, ini pemilu yang sudah berjalan kesekian kalinya, bukan pemilu yang pertama yang kita hadapi.

Sejak negeri kita ini merdeka, setidaknya sudah 9 kali  lebih kita melakukan pemilu.Kalau Saya tidak salah hitung, Ini pemilu yang kesepuluh,mulai dari pemilu 1955,1971, hingga 2019 mendatang. Sehingga sebagai bangsa yang besar, kita sudah punya cukup pengalaman tentang itu meskipun saat ini kondisinya masih juga  mengkhawatirkan kita.

“Maka saya menyambut gembira dan hormat kepada pengurus LPMK Sondakan, Laweyan yang telah mempertemukan kita pada malam ini”, demikian disampaikan Musta’in Ahmad,Kepala Kemenag Kota Surakarta, pada Sarasehan Penguatan Kerukunan Antar Umat Beragama, di Kelurahan Sondakan, Rabu (19/12) kemarin.

Mengingat powernya  sudah ada, lanjut Musta’in, tinggal kita kuatkan lagi kerukunan yang sudah ada.

“Modal untuk menguatkan Sondakan ini tidak kurang-kurang modal untuk mengeratkan kerukunan,” imbuh beliau.

Musta’in menambahkan, berhadapan dengan hoaks, orang Solo itu sudah sejak awal ketemu dengan hoaks dan seharusnya tidak kapusan  lagi dengan yang namanya hoaks. Dalam kondisi seperti ini, menurut Mustain, mestinya agama hadir sebagai pendamai dan penyejuk.

“Agama seharusnya hadir sebagai pendamai. Agama hadir seharusnya sebagai penyejuk,” tegasnya.

“Bapak dan Ibu, seharusnya perbedaan menjadikan kita orang-orang yang bisa saling ma’ruf, orang yang saling berbuat kebaikan dan saling mengenal,” imbuhnya.

Dalam Al Qur’an Kita diciptakan berbangsa-bangsa bersuku-suku untuk saling mengenal ujarnya mengutip sebuah ayat. (rma)