Bupati Kendal Berharap Masjid Tidak Jadi Ajang Politik

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kendal – Pengurus Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Kendal masa bakti 2017-2022, resmi dilantik oleh Pimpinan DMI Jawa Tengah, Rabu (16/01). Bertempat di Pendopo Kabupaten Kendal pelantikan yang dihadiri oleh Bupati Kendal, FORKOPIMDA, OPD, tokoh masyarakat, camat, kepala KUA, dan takmir masjid se-Kabupaten Kendal ini berlangsung khidmat.

Masjid yang memiliki peran sangat besar dan luar biasa bagi umat Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara harus dikelola dan diberdayakan secara profesional. Untuk itu Pimpinan DMI Jateng, Mohamad Soleh berpesan agar pengurus Masjid harus terlibat membangun umat dalam urusan dunia dan akhirat, urusan berbangsa dan bernegara demi memakmurkan masjid.

“Masjid memiliki peran yang sangat besar bagi umat, maka kita memiliki kewajiban untuk memakmurkan masjid,” kata Soleh.

Mohamad Soleh menambahkan, kedepannya masjid yang telah berdiri di atas tanah wakaf harus segera diurus sertifikat wakaf dan ijin pendiriannya agar tanah tersebut memiliki nilai ekonomi.

“Segera urus wakaf tanah masjid dan ijin pendiriannya,” pintanya.

Selain sebagai penegak agama dan tempat peribadatan umat islam, masjid juga sebagai sarana untuk mewujudkan kesejahteraan dan ketertiban sosial melalui dakwah – dakwah keagamaan. Sehingga banyak hal yang dapat direalisasikan melalui masjid untuk tujuan kemaslahatan umat secara luas. Dalam kesempatan yang sama bupati Kendal, Mirna Anisa mengapresiasi adanya regenerasi pengelola masjid, dirinya berpesan agar pengurus yang baru saja dilantik dapat terus menjaga ukhuwah islamiyah.

“Perlu adanya regenerasi pengurus masjid agar pemuda juga ikut berperan dalam kemakmuran masjid,” ujar Bupati Mirna

Pengurus masjid juga mempunyai peran yang sangat penting dalam menjaga budaya luhur bangsa Indonesia yang hampir luntur, membendung paham radikalisme, menjawab tantangan global, melahirkan gagasan-gagasan yang inovatif dalam berdakwah dan sekaligus meningkatkan kualitas kehidupan umat. Menjelang tahun politik ini Mirna menekankan agar berhati hati dalam memuliakan masjid, jangan sampai menggunakan masjid sebagai sarana ajang politik demi terciptanya kebupaten Kendal yang kondusif.

“Memasuki tahun politik, saya berharap masjid bebas dari politisasi agar Kendal tetap dalam suasana yang kondusif,” pungkasnya. (ja-bel/gt)