081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Melatih Jadi Wirausaha, Siswa Diajari Membatik

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surakarta – Sebanyak 34 siswa siswi klas 7 MTs Al Islam Jamsaren, Pasar Kliwon Surakarta mengikuti mata pelajaran ekstrakulikuler untuk pelajaran Seni Budaya, dengan membuat desain batik di Madrasah setempat, Jum at (25/01).

Menurut  Sigid Sujatno, guru Seni Budaya MTs Al Islam Jamsaren Surakarta, bahwa pembelajaran membatik selain mengajarkan makna dari memelihara budaya juga melatih anak untuk sabar, tekun, ulet dan bekerja sama satu dengan lainnya untuk mencapai nilai-nilai keindahan. Pada proses pembelajaran seni kriya batik ini, para siswa diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugasnya dalam tiga kali pertemuan.

“Proses pembelajaran selama dua jam per minggunya. Jadi kurang lebih 6 jam tatap muka. Bahan yang dipakai oleh anak-anak adalah spidol dan crayon dengan pertimbangan biaya murah dan mudah didapat,” beber Sigid.

Pada kesempatan itu, lanjut Sigid, anak anak diberi kesempatan untuk membuat desain batik  dengan motif tradisional seperti sogan, parang, dan ceplok. Agar tidak terkesan membatasi, sigid juga memperbolehkan para siswa dengan motif modern (kontemporer) dibuat dengan minimal tiga warna.

“(Adapun) hasil dari desain batik ini diharapkan bisa dijadikan bahan untuk membuat jarik, baju maupun kaos,” imbuhnya.

Pembelajaran membatik ini, menurut Sigid, selain merupakan program pendidikan muatan lokal juga menjadi sarana buat anak anak untuk melatih berwira usaha. Kebetulan, di daerah Silir Semanggi Pasar Kliwon Surakarta banyak pengrajin yang bergerak dibidang kriya tekstil, sehingga banyak keuntungan  yang diperoleh oleh siswa siswi, dan budaya nenek moyang akan tetap terpelihara dengan baik.

Pada kesempatan itu, Juwita Karunia, selaku Waka kurikulum Mts Al Islam Jamsaren Surakarta mengatakan bahwa pelajaran membatik ini merupakan pelajaran yang sangat diminati oleh anak anak.

“Bahkan, pada 2010 Sigid Sujatno, pernah memecahkan rekor dunia membatik bersama 7.600 siswa siswi di Balaikota Surakarta, dalam rangka hari batik nasional,” ungkap Juwita. (sigid_rma/gt)