Sutarso: “Jangan pernah merasa sendiri karena banyak orang baik hati yang selalu mendukung dalam melaksanakan tugas organisasi”

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Bandungan (Buddha) Perhelatan Musyawarah Daerah (Musda) Perkumpulan Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) Prov. Jawa Tengah baru saja berlalu. Didalam perjalanan berorganisasi MBI telah mewarnai perjalanan perkembangan agama Buddha hingga pada saat ini, dan menjadi pilar utama dalam mendewasakan umat Buddha dalam berlatih dan mempraktekan ajaran agama Buddha.

Berbicara didepan para Pengurus Cabang MBI di Kab/Kota seluruh Jawa Tengah pada saat perhelatan Musda MBI ke VII yang diselenggarakan di Hotel Citra Dewi Bandungan, Kab. Semarang, Sabtu (19/1) Sutarso menyerukan agar dalam melaksanakan tugasnya seluruh pengurus MBI mampu bersinergi demi tercapainya tujuan organisasi.

“saya sangat bangga berbicara didepan bapak/ibu semuanya, orang-orang yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi dan telah mengerahkan tenaga dan pemikirannya bagi perkembangan agama Buddha di Jawa Tengah” ucap sutarso.

“Dalam perjalanan perkembangan agama Buddha di Indonesia, MBI telah mengambil peranan yang luar biasa, karena dukungan dan partisipasi yang luar biasa dari seluruh pengurus dari waktu ke waktu” imbuhnya.

Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban kepengurusan organisasi, terlebih untuk organisasi sosial tentunya terdapat banyak hambatan, baik dalam sisi manajerial SDM nya maupun dalam pelaksanaan agenda organisasi yang membutuhkan banyak dukungan financial.

“bapak dan ibu jangan pernah merasa sendiri, karena banyak orang baik disekitar kita yang akan membantu pada saat kita mengalami kesulitan, terlebih bagi pengurus MBI Prov. Jawa Tengah ini, saya sampaikan bahwa selalu ada jalan bagi setiap orang yang berjalan didalam karya kemanusiaan” tegasnya.

“tetaplah bersemangat dan berkontribusi dalam melayani kebutuhan umat Buddha, dan silahkan terus berkoordinasi dengan kami di jajaran Bimas Buddha karena kami akan membantu sebagaimana kapasitas kami dalam pembinaan dan pelayanan kehidupan beragama Buddha” imbuhnya.

Memaknai setiap perubahan dalam melaksanakan garis-garis besar program organisasi memang membutuhkan semangat yang pantang menyerah agar dalam melaksanakan tugas kepengurusan berjalan dengan baik.

Sutarso menekankan bahwa banyak orang-orang hebat yang memiliki kepedulian luar biasa dalam tugas melayani yang semestinya orang-orang seperti ini di wadahi dan diberikan ruang agar memiliki kesempatan memberikan sumbangsihnya dalam perkembangan organisasi demi terwujudnya masyarakat Buddha yang lebih bermartabat dan berperan besar dalam pembangunan Indonesia. (siswanta)