Terima Kemenag Award, Penghargaan Prestisius bagi Kemenag Prov Jateng

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Jakarta – Kegiatan rutin tahunan yang digelar Kementerian Agama di setiap awal tahun, yaitu Rapat Kerja Nasional (Rakernas). Rakernas tersebut berlangsung selama tiga hari, 23 – 25 Januari 2019 di Hotel Shangri-La Jakarta Pusat. Rakernas yang tahun ini mengusung tema “Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat” yang diikuti oleh 300 pejabat eselon I dan II Kemenag dan dibuka oleh Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin (Rabu, 23/01).

Rakernas tahun 2019 bagi Menag merupakan gelaran kelima yang ia ikuti. Menag menyatakan bersyukur selalu ada yang baru pada setiap Rakernas.

“Setidaknya dalam dua Rakernas terakhir, kita melakukan perubahan signifikan. Rakernas tidak lagi sekedar ajang pertemuan rutin antar pimpinan unit pousat dan daerah. Tak Lagi pula menggunakan teme-tema klise yang sulit dicerna,” kata Menag.

Menag dalam arahannya menyampaikan tiga hal yang ia sebut tiga mantra. Pertama, Moderasi beragama. Menag menyebut moderasi beragama ini merupakan satu mantra sebagai kata magis untuk mempengaruhi khalayak agar kehidupan beragama di negeri ini berjalan sesuai harapan.

Kedua, Kebersamaan. Menang mengingatkan tentang kebersamaan yang terus digaungkan  oleh Kemenag dan bahkan dijadikan tema HariAmal Bhakti (HAB) ke 73 Tahun 2019 ini yaitu “Jaga Kebersamaan Umat.”

“Kebersamaan antar pemeluk agama yang berbeda-beda mutlak diperlukan,” tandas Menag.

Ketiga, Integrasi Data. Tantangan Kemenag di era digital dalam upaya memberikan pelayanan paripurna kepada umat harus melakukan melakukan tranformasi manajemen data  dan informasi yang baik pula.

Menurut Menag,  akurasi data agama dan keagamaan yang dapat diakses dengan cepat dan terintegrasi akan akan sangat membantu setiap pengambil kebijakan  dalam membuat keputusan yang tepat, efektif, berimbang, moderat sehingga tidak mengusik kebersamaan dan kerukunan hidup umat beragama.

Pada rakernas tersebut, Kemenag juga memberikan penghargaan Kemenag Award kepada beberapa satuan kerja atas prestasi yang dicapai. Terdapat empat kategori Kemenag Award yakni, satker berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) tahun 2018, satker dengan penyerapan anggaran terbaik, satker pengelola website terbaik 2018, serta satker pengelola VPN-IP terbaik 2018.

Kemenag Prov. Jateng Terima Kemenag Award

Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah adalah salah satu yang mendapat award tersebut, dengan mendapat penghargaan dalam Serapan DIPA Terbaik I Tingkat Nasional  tahun 2019. Diserahkan langsung oleh Menag, Lukman Hakim Saifuddin kepada Kepala Kanwil Kemenag Jateng, Farhani.

“Kementerian Agama Provinsi Jawa tengah telah menerima satu penghargaan prestisius berupa Kementerian Agama Award, yaitu didalam pengelolaan anggaran tahun 2018 dan kita masuk peringkat pertama dan ini wajib kita syukuri. Alhamdulillah berkat kerja keras, perjuangan dan kebersamaan kita semua,” ujar Farhani

Ungkap Farhani lebih jauh, “Satu hal yang ingin saya sampaikan bahwa kinerja aparatur dalam kurun satu tahun tentu akan dievaluasi dengan anggaran yang ada di Provinsi Jawa Tengah sebesar 7 triliun 250 miliar. Alhamdulillah telah kami rencanakan dengan baik setelah kita laksanakan semua program dengan baik dan kita evaluasi dengan baik dan hasilnya alhamdulillah telah diumumkan oleh Menteri Agama”.

Kepala Kanwil juga menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada jajaran Kanwil Kemenag Prov. Jateng, Kemenag Kabupaten dan Kota se-Jateng atas capaian kinerja dan kontribusinya.

Dikatakan Farhani, ada kiat-kiat telah disampaikan kepada semua pihak, tugas tugas yang harus dilaksanakan harus di pertanggung jawabkan sesuai fungsinya, setiap pejabat setiap ASN harus mematuhi peraturan perundang undangan yang berlaku.

“Tak lepas dari upaya yang dilakukan dalam memahami tugas dan fungsinya, memahami undang-undang dan mengubah pola pikir, yang dahulu pejabat harus dilayani, tetapi sekarang harus melayani. Sekaligus mengubah kultur budaya kerja dan pengawasan. Mindset itu harus berubah, oleh karna capaian reformasi birokrasi kita antara lain sasarannya adalah pelayanan publik yang berkualitas di Kementerian Agama Provinsi diseluruh Indonesia, ” pungkasnya. (sua-wul/wul)