Tiga Prasyarat Menunaikan Ibadah Haji, yaitu Kemauan, Kemampuan, dan Kesempatan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

WonosoboPada hari Kamis, 10 Januari 2019 kemarin, Kantor Kementerian Agama serta Pemda Kab. Wonosobo mendapat kunjungan khusus terkait penyelenggaraan Haji dan Umroh oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. Nizar, M.Ag. Dalam acara yang diselenggerakan di gedung Setda Kab. Wonosobo beliau menyampaikan paparan materi haji terbaru serta masukan untuk penyelenggaraan haji kedepan, pada Kab. Wonosobo.

Bertempat di Ruang Mangoenkoesoema Setda, acara pertemuan ini dihadiri oleh segenap jajaran Setda, jajaran Haji dan Umroh Kemenag Kab. Wonosobo, BPKAD Kab. Wonosobo, serta 15 Kepala KUA se Kab. Wonosobo.

“Diharapkan dengan tersusunnya Raperda, Penyelenggaraan Ibadah Haji khususnya Kabupaten Wonosobo, akan lebih baik lagi dari tahun sebelumnya,” demikian di tegaskan Asisten Sekda Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Sumaidi, S.H., M.Si., saat membacakan sambutan Bupati pada pembukaan Rapat Koordinasi Bidang Kesejahteraan Rakyat, Persiapan Penyelenggaraan Haji 2019 dan Tata Kelola Zakat Infak dan Sodaqoh (ZIS) untuk mendukung kemitraan daerah.

Sumaidi menilai, dengan mencermati praktik penyelenggaraan ibadah haji beberapa tahun terakhir, bahwa kesempatan seseorang untuk menunaikan ibadah haji sangatlah terbatas, karena sebagaimana diketahui bersama jumlah umat islam yang bermaksud menunaikan ibadah haji jauh lebih besar daripada kuota yang diberikan. Dengan demikian, masih banyak umat Islam di Kabupaten Wonosobo yang meskipun mampu, memenuhi syarat, dan bahkan telah mendaftar, tetapi tahun ini belum dapat menunaikan rukun islam yang ke lima itu.

“Dengan kata lain, untuk menunaikan ibadah haji, saat ini setidaknya diperlukan tiga prasyarat yaitu, niat atau kemauan, kemampuan, baik jasmani, rohani, maupun materi, dan adanya kesempatan,” katanya.

Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Wonosobo, Drs.H. Muhamad Thobiq. M.Si., menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Wonosobo atas terjalinnya kerjasama dan koordinasi yang baik serta fasilitas dan berbagai dukungan serta bantuan yang diberikan kepada Kemenag, khususnya dalam penyelenggaraan Ibadah Haji.

Terkait kuota dan pemintaan, Wonosobo sendiri menurutnya, dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang signifikan, tercatat tahun 2016 sebanyak, 673 orang. Tahun 2017 sebanyak 713 orang, dan di tahun 2018 kemarin sebanyak 783 orang. Sementara di tahun 2019 ini mencapai 1065 orang. “Ini kenaikan yang luar biasa, jika mendaftar sekarang, maka akan berangkat tahun 2040,” kata Muhamad Thobiq.

“Pelayanan pendaftaran haji rata-rata 20 pendaftar perhari, sedangkan yang meminta rekomendasi umrah tercatat sebanyak 483 orang,” sambungnya.(PS-WS/SUA)