Musta’in Ahmad : Budayakan Tabayyun

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surakarta – Ada yang istimewa pada pelaksanaan upacara bendera yang dilaksanakan di halaman MAN 2 Surakarta pada Senin (18/2) kemarin. Pembina upacara, yang biasanya diampu oleh kepala madrasah, pada hari itu para siswa dibuat kaget karena yang bertindak sebagai pembina upacara adalah Kepala Kemenag Kota Surakarta, Musta’in Ahmad.

Bagi Kepala madrasah, para guru, karyawan dan para siswa MAN 2 Surakarta, kehadiran Musta’in, biasa dipanggil, adalah sebuah kehormatan. Disamping itu, Musta’in tidak serta merta datang hanya untuk memimpin sebuah upacara. Akan tetapi, ada hal penting yang perlu disampaikan kepada semua pemegang amanah madrasah tersebut.

Dan terbukti, dalam sambutannya Musta'in menyampaikan beberapa pesan moral kepada seluruh siswa-siswi yang hadir.

Pesan-pesan itu, diantaranya menyangkut pengalaman pribadi Musta’in, ketika masih duduk di bangku MI, MTs, dan MA ketika sedang mengikuti upacara.

“Waktu kelas 1 posisi barisan saya ada di belakang. Kelas 2 posisi saya ada di tengah, (dan) ketika kelas 3 posisi saya ada di depan. Termasuk pernah menjadi petugas upacara,” ujarnya waktu itu.

Artinya, kata Musta’in, dalam proses hidup itu adakalanya harus mencontoh perbuatan baik orang lain. Kadang juga bisa mempengaruhi baik terhadap orang lain bahkan kadang justru bisa menjadi contoh yang baik bagi orang lain.

Oleh karena itu, lanjutnya, semua menjadi pelajaran bagi saya, maka mau tidak mau harus belajar agar menjadi orang sukses.

“Dulu orang sungguh-sungguh dalam belajar, tetapi, sekarang banyak orang yang santai,” ujarnya.

Untuk mempertegas argumennya itu, Ia menyitir sebuah sya'ir Arab yang mengatakan bahwa “Bukankah dikatakan seorang pemuda, yang mengatakan inilah bapakku. Akan tetapi, yang dikatakan pemuda adalah yang mengatakan inilah aku,” tegasnya.

Menurutnya, saat ini kita merasa ditantang oleh perkembangan berita baik langsung maupun melalui media masa.  Sebagai pemuda penerus bangsa, Dia mengajak agar jangan terpancing adanya berita yang belum jelas adanya.“Budayakan yang namanya tabayyun, jika mendapat kabar perlu cek dan ricek,” imbuhnya Muata'in.

Memasuki tahun politik, bagi pemilih pemula, Musta’in mengingatkan agar jangan berkampanye dengan menjelek-jelekkan orang lain. Belajarlah dengan sungguh-sungguh agar ilmunya berkah.

“Untuk siswa siswi kelas XII, semakin sungguh-sungguh belajar, raih hasil yang gemilang dapatkan ilmu yang berkah,” pungkasnya. (giyono-rma/bd)