Pentingnya Data EMIS Bagi Madrasah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Purwokerto –  EMIS (Education Management Information System) merupakan sistem manajemen data pendidikan Islam yang berperan dalam menunjang proses perencanaan dan pengambilan kebijakan program pendidikan Islam pada Kementerian Agama. Dan untuk menunjang kegiatan tersebut perlu adanya sosialisasi dan pendataan teknis, dengan harapan agar setelah mengikuti sosialisasi ini pondok pesantren (ponpes), madrasah diniyah (madin) dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) dapat menginput data sekolah, pondok pesantren dan pendidikan lainnya. sedangkan tujuan sosialisasi ini agar sekolah atau madrasah yang berada di bawah naungan kementerian agama menjadi lebih mudah di dalam melaporkan perkembangan sekolahnya. Demikian yang disampaikan Kasi PD Pontren Afifuddin saat membuka acara, Senin (04/02).

“Dan dengan semakin banyaknya yang mengikuti, berarti ada upaya mereka untuk melalukan pendataan dengan baik, komprehensif, karena data yang uptodate mutlak harus dilakukan disetiap program dan kegiatan yang akan dilaksanakan,” jelas Afif

Kegiatan sosialisasi ini bukanlah yang pertama kali, tetapi ini sudah yang kesekian kalinya Kasi PD Pontren,  Afifuddin Idrus, memberikan sosialisasi EMIS. Dan kali ini giliran pondok pesantren (ponpes), madrasah diniyah (madin) dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) di wilayah Kecamatan Purwojati. Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh pengelola dan operator sebanyak 65 orang.

Afif berharap pasca sosialisasi ini untuk semua operator EMIS harus memiliki empat hal yaitu, pertama komitmen untuk menyajikan data yang valid, kedua teliti dalam mengentri data EMIS, ketiga sabar dalam menjalankan tugas operator, keempat SDM yang professional dan selalu meningkatkan SDM-nya.

“Demikian juga penggunaan data EMIS jangan hanya dikhususkan di internal saja, tapi harus dapat dibuka dan menjadi milik publik, sehingga publik bebas untuk mengakses data EMIS tersebut,” lanjut Afif.

“Jumlah operator di lembaga TPQ, madin dan ponpes dari waktu ke waktu terus bertambah. Sampai saat ini tercatat sudah ada 215 lembaga TPQ yang terdata memiliki operator dari total jumlah lembaga sebanyak 1.520 lembaga, madin sebanyak 95 lembaga yang sudah memiliki operator dari total sebanyak 246 lembaga. Selanjutnya ponpes umum ada sebanyak 40 lembaga yang mempunyai operator dari sebanyak 186 lembaga, dan selain itu untuk ponpes penyelenggara program kesetaraan, tercatat ada sebanyak 17 ponpes yang memiliki operator dari sebanyak 17 lembaga,” jelasnya.

Disini pulalah salah satu peran penting operator madrasah dalam hal pendataan EMIS yang senantiasa harus ter-update dengan baik yang secara tidak langsung akan memperlancar segala program dan kegiatan yang ada di madrasah, pondok pesantren, madin dan lembaga TPQ. Bukankah sekarang ini dalam penghitungan jumlah siswa dan lembaga untuk memperoleh dana bantuan usulannya harus sesuai dengan data yang diupdate melalui EMIS ? Dapat dibayangkan jika ada madrasah tertolak menerima bantuan yang diakibatkan karena pendataan pada EMIS yang tidak benar, pastilah madrasah akan kesulitan dan mendapat kendala serius dalam menjalankan program kegiatannya akibat sumber dana yang tidak dimiliki. Karena itu sekali lagi, jangan pernah mengabaikan dan meremehkan data.(mdr/rf)