Tingkatkan Kinerja Guru Agama, Gara Katolik dan Pengawas Adakan Monitoring

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonogiri – Penyelenggara Katolik Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri, Antonius Sukatno beserta Pengawas Pendidikan Agama Katolik melakukan pengawasan dan monitoring kepada guru pendidikan agama Katolik di lingkungan Kankemenag Wonogiri, Rabu (06/02).

Pengawas Pendidikan Agama Katolik, Yuliana Setyaningsih menyampaikan bahwa kegiatan rutin ini bertujuan untuk peningkatan mutu pendidikan agama Katolik di Wonogiri, serta peningkatan kinerja dan moralitas guru agama Katolik dengan berlandaskan ajaran Kasih Kristus. Sasaran monitoring dan evaluasi ini meliputi kelengkapan perangkat bahan ajar, beban mengajar per minggu, administrasi pembelajaran dan lain sebagainya.

Sedangkan Gara Katolik ketika melakukan monev di SMA Pangudi Luhur St. Vencentius Giriwoyo menyampaikan bahwa Guru pendidikan agama Katolik diharapkan dapat maksimal dalam mendidik moral dan karakter anak-anak didiknya, karena anak-anak didik tersebut kedepannya akan menjadi penerus bangsa ini. Guru agama mempunyai peran yang sangat penting dalam mencetak karakter anak bangsa yang lebih baik untuk masa depan.

“Seorang guru agama Katolik yang profesional adalah, guru yang mampu membawa peserta didik memahami serta menjalankan nilai-nilai agama yang dipelajarinya. Harus melayani peserta didik dengan baik, selain itu punya kewajiban untuk pembinaan umat baik di masyarakat maupun di gereja,” jelas Anton.

Seorang tenaga kependidikan harus dapat memiliki dan menerapkan 6 kompetensi guru. Selain metodolgi pengajaran, sosial, kepribadian, profesional, leadership, termasuk kompetensi yang punya peranan penting pada moral adalah spiritual. Untuk itu dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Guru Agama di lingkungan Kementerian Agama juga harus menerapkan prinsip 5 nilai budaya kerja, yaitu integritas, profesionalitas, inovasi, tanggungjawab dan keteladanan.

Serta untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti dalam membantu dan membimbing peserta didik agar mampu memperteguh iman terhadap Tuhan sesuai ajaran Agama Katolik, serta selalu meningkatkan kompetensi.

“Di era sekarang guru harus disiplin, tertib, memberikan teladan serta menguasai IT, jangan sampai gaptek. Guru harus pula memiliki kompetensi pedagogik, berkepribadian, berjiwa sosial dan profesional, guru harus kreatif, aktif, inovatif serta administrasi yang lengkap,” tambahnya.(Mursyid-Heri/Sua)