ASN Kemenag Wonogiri Terima Sosialisasi Penanggulangan Kebakaran

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Mohon Maaf, Cakupan Beritanya Kami Rasa Kurang Kuat Unsur Kesesuaian Berita Terkait Kemenag Untuk Bisa Publish di Web Kanwil, Sehingga Mungkin Bisa Upload di Web Kab/Kota Saja. Terimakasih.

Wonogiri – Dalam rangka peningkatan pengetahuan penanggulangan akan bencana kebakaran sedini mungkin, sehingga dapat mencegah musibah yang lebih besar lagi. Selepas melaksanakan apel pagi, Kamis, minggu kemarin seluruh ASN Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri berkumpul dan menyaksikan kegiatan sosialisasi pencegahan kebakaran dari relawan, di halaman kantor setempat.

Sosialisasi pemadaman dibarengi langsung dengan praktek cara memadamkan ini, diawali dengan pengenalan oleh relawan pemadam terhadap penggunaan alat yang bernama APAR. Selain cara penggunaan APAR, juga cara menggunakan media karung/handuk basah, serta cara penanggulangan gas yang bocor pada alat regulator.

Kasubbag TU Kankemenag Wonogiri, H. Haryadi, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bagus untuk mengedukasi para aparatur sipil negara Kankemenag dalam menanggulangi kebakaran terutama di perkantoran atau rumah masing-masing, sehingga dapat mengaplikasikan setelah menerima informasi mengenai penanggulangan kebakaran tersebut.

Disaksikan seluruh ASN kankemenag Wonogiri, bahwa salah satu penyebab kebakaran yang sering terjadi baik itu dirumah maupun diperkantoran berdasarkan hasil survey penyebab kebakaran antara lain 51% akibat listrik, 43% kompor, 4% tidak mengetahui dan lampu mencapai 2 %.

“Dengan sosialisasi pencegahan dan penanganan pertama ketika terjadi musibah kebakaran ini, semua yang hadir dapat mencegah dan dapat mawas diri akan setiap kejadian yang kapan saja bisa terjadi di sekitar kita semua,” jelas Haryadi.

Menurutnya istilah kecil jadi kawan besar jadi lawan itulah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan ganasnya si jago merah apabila telah mengamuk. Ia bisa menghanguskan apa saja yang tersentuh olehnya, kesiapan sarana dan personil saja tidak cukup untuk menghadapinya diperlukan kesigapan dan skill khusus untuk dapat mengendalikan dan memadamkannya.

“Usaha pemadaman kebakaran dapat dilakukan dengan berbagai upaya seperti preventif, refresif dan rehabilitasi. Adapun faktor-faktor yang dapat mengakibatkan kebakaran seperti alam, manusia dan hewan. Akibat alam seperti gunung meletus, sedangkan akibat oleh manusia disebabkan ada tiga yakni kesengajaan, kelalaian dan ketidakmengertian,” imbuhnya.(Mursyidi-Heri/Sua)