Membangun Generasi Emas Yang Kuat dan Berbudi Pekerti Luhur

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Klaten (Bimas Hindu) – Generasi muda adalah generasi emas untuk Indonesia dimasa yang akan datang, sekarang sering disebut dengan generasi muda “Milenial” penentu eksistensi bangsa di revolusi industri ke 4.0. Demikian disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten,  Anif Solikhin, dalam pembukaan Pembinaan Pasraman di Kabupaten Klaten, Sabtu (16/3).

“Generasi muda yang disebut sekarang ini dengan sebutan generasi milenial sebagai penentu eksistensi bangsa,” kata Anif

Lebih lanjut, Anif Solikin menyampaikan pada generasi sekarang ini harus memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Maksudnya harus memahami pengetahuan yang baik dalam pendidikan, harus memiliki kemampuan interaksi sosial yang baik dan yang terpenting adalah pengetahuan agama yang baik untuk meningkatkan nilai kerohanian agar berimbang. Selain itu generasi muda harus memiliki modernisasi agama atau mampu menghargai pemeliuk agama-agama yang ada di Indonesia.

“Membagun generasi milenial harus memiliki kecerdasan Iintelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual untuk keseimbagan rohani serta memiliki nilai modernisasi agama,” terangnya.

Kegiatan pembinaan pasraman di Kabupaten Klaten  dilaksanakan selama satu hari, bertempat di gedung Pitamaha Dharma, Desa Karanganom, Klaten Utara yang di ikuti oleh empat puluh (40) peserta dari sisya pasraman se Kabupaten Klaten. Acara dipembukaan di hadiri Pembimas Hindu Jawa Tengah, Penyelenggara Hindu Kabupaten Klaten, Ketua Parisada Hindu Dharma Kabupaten Klaten dan jajaran.

Pembinaan Pasraman adalah bentuk perhatian pemerintah melalui Bimas Hindu untk mengembangkan potensi sisya pasraman di daerah agar memunculkan generasi yang mampu berinteraksi, beretika dan berkarakter dengan mempunyai kompetensi kompetensi dalam peningkatan ilmu dan pengetahuan keagamaan.

“Pembinaan Pasraman ini harapanya mendapatkan generasi yang mampu memberikan nilai-nilai pemahaman keagamaan yang berbudi pekerti luhur,” ungkap Anif Sholikin.(Wahonogol/Wul)