081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Peran Penyuluh dalam Pelatihan Pemulasaraan Jenazah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Koreksi :

Mohon foto dalam berita dalam format landscape (mendatar) jangan menggunakan yang model potrait (berdiri)

=====================================

Kota Magelang – Kankemenag Kota Magelang bekerja sama dengan Bagian Kesra Setda Kota Magelang kembali mengadakan pelatihan pemulasaraan jenazah bertempat di Ruang Adipura Kencana Komplek Pemkot Magelang, Kamis(21/03).

Kabag Kesra Pemkot Magelang Hadi Sutopo mengatakan, kegiatan pelatihan pemulasaraan jenazah pernah dilaksanakan tahun 2016 dan 2017, dan sebenarnya sudah dianggap cukup mengingat sudah ada 8 kader perwakilan dari tiap kelurahan di kota Magelang (4 kader laki-laki dan 4 perempuan).

”Atas permintaan dan masukan dari beberapa kelurahan maka pelatihan diadakan lagi ditahun 2019 ini dengan syarat peserta blm pernah mengikuti pelatihan yang sama,” terang Hadi.

Materi disampaikan secara bergantian oleh  Abdurrosyid taf Bimas Islam Kemenag Kota Magelang selaku narasumber laki-laki dan Shanti Maharanti R. Penyuluh Agama Islam selaku narasumber perempuan dengan metode ceramah, dialog, tanyajawab, demostrasi dan praktik.

Dalam penyampaiannya, Rosyid mengatakan, buku panduan yg disusun oleh narasumber bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah maupun keilmuan karena berlandasan syariat yang jelas dan bersumber pada dalil Qur”an, hadust, ijma’ shahabat nabi, dan ijtihad para ulama.

“Berkaitan dengan masalah pengurusan jenazah ada 4 kewajiban terhadap jenazah yaitu memandikan, mengafani, mensholati, dan mengubur. Keempat hal tersebut dihukumi fardhu kifayah artinya kewajiban yang bersifat kolektif yaitu harus ada sebagian kaun muslimin yang melakukan hal ini terhadap mayit,” jelas Rosyid kepada peserta.

“Pelatihan ini merupakan sarana edukasi pemahaman dan pelatihan kepada oeserta tentang cara pengurusan jenazah mulai menyiapkan peralatan mandi, mengafani, mensholati sampai menguburkan dengan harapan para peserta minimal bisa praktek saat ada kerabat terdekat meninggal dunia tanpa harus menunggu atau menyerahkan kepada orang lain,” imbuhnya.

Peserta pelatihan  sejumlah 125 orang perwakilan dari 17 kelurahan ini, sangat antusias mengikuti pelatihan yang dimulai sejak pukul 09.00-13.00 wib, terlihat peserta aktif bertanya, memberikan masukan serta sharing pengalaman saat menghadapi jenazah. Materi disampaikan secara rinci dan sistematis sehingga mudah diserap oleh peserta bahkan untuk lebih memahamkan peserta, prakteknya menggunakan media peraga manusia bukan boneka. (Sh/gt)