Harus Saling Koordinasi Guna Sukses Penyelenggaraan Haji 2019

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonosobo – Ketua Forum Komunikasi Komunikasi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Kabupaten Wonosobo, H. Sugito meminta kepada para KBIH agar saling berkoordinasi dengan baik dan melakukan pemetaan terhadap para jamaah terkait pelaksanaan tes biometrik. Hal tersebut perlu dilakukan untuk memastikan kelancaran pelaksanaan tes biometrik tersebut.

Hal tersebut ditegaskannya pada saat acara rapat koordinasi persiapan rekam biometrik calon jamaah haji Kabupaten Wonosobo tahun 2019 di aula Kantor Kemenag Wonosobo, Kamis (28/03/2019). Acara tersebut dihadiri oleh 20 peserta anggota rakor, yang terdiiri dari perwakilan KBIH Ar Rohmah, KBIH Gema Arofah, KBIH Al Manshur, KBIH Ummul Quro, dan Majlis taklim Abu Dardiri.

“Sebagai persyaratan visa, Pemerintah Arab Saudi mewajibkan setiap calon haji melakukan rekam biometrik melalui VFS-Tasheel. Oleh karena itu koordinasi sangat perlu dilakukan agar tidak terjadi salah paham, sehingga pelaksanaan tes biometrik bisa berjalan lancar,” terangnya.

Kasubbag TU Kantor Kemenag Wonosobo, Cahyo Sukmana dalam sambutannya mengungkapkan, tes biometrik adalah menjadi kewajiban calon jamaah haji sebagai sayarat mendapatkan visa yang sudah ditetapkan oleh pihak Arab Saudi. KBIH sebagai pendamping calon jamaah haji berkewajiban untuk melayani jamaah terkait segala hal urusan ibadah haji.

“Maka saya harap KBIH saling bersinergi untuk mendampingi para jamaah haji agar bisa menyelesaikan proses tes biometrik. Sehingga nantinya diharapkan ada formulasi dan strategi yang tepat mengenai pelayanan jamaah calon haji supaya bisa segera melakukan dan menyelesaikan proses tes biometrik ini,” harapnya.

Lebih lanjut, segala yang timbul atas pelaksanaan tes biometrik ini di serahkan sepenuhnya kepada para jamaah melalui perwakilannya, yaitu KBIH. Jadi tes ini akan dikelola ole pihak KBIH, sementara Kemenag Wonosobo hanya sekedar ikut serta memberikan arahan mengenai pelaksanaan Biometriknya nanti.

“Jadi disini pihak Kemenag hanya mendampingi saja, segala urusan mengenai tes biometrik akan dilakukan oleh para KBIH,” jelasnya.

Sementara itu, Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh, Totok Jumantoro mengungkapkan, tes biometrik bagi calon jamaah haji ini dilakukan untuk memenuhi program dari Arab Saudi sebagai syarat pembuatan visa. Menurutnya pelaksanaan tes biometrik yang rencananya akan dilakukan di Semarang ini tidak dipungut biaya alias gratis.

“Tes biometrik bagi calon jamaah haji memang gratis, tetapi nanti ada biaya yang dikeluarkan untuk akomodasi ke Semarang, karena tesnya dilakukan disana. Tapi semua terkait biaya akomodasi tes biometrik akan diurus oleh pihak KBIH,” tutupnya. (PS-WS/Wul)