KSR UNSIQ Tanamkan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

SIAAAP KAKAK… 

 

Note : maaf ya mas, ini ga masuin web kanwil karena kalo dari madrasah konsennya ke prestasi madrasah (sebenarnya).Maaf

============================================================

Wonosobo – Untuk meningkatkan jiwa relawan dikalangan para pelajar, Palang Merah Remaja (PMR) Wira MAN 2 Wonosobo menggelar Latihan Gabungan (Latgab) dengan PMR SMA Takhasus Al-Quran Wonosobo, Minggu (31/03). Kegiatan yang dilakukan di komplek wisata Telaga Menjer tersebut mendatangkan langsung pemateri dari Basarnas Unit Wonosobo dan Korp Suka Rela (KSR) UNSIQ Wonosobo.

Latgab yang mengangkat materi terkait keterampilan penanganan bencana tersebut, diikuti sebanyak 108 peserta. Ratusan peserta tersebut berasal dari MAN 2 Wonosobo sebanyak 76 siswa dan sebanyak 32 siswa dari SMA Takhasus Al-Qur'an. Mereka terlihat sangat antusias mengikuti seluruh materi yang disampaikan oleh Basarnas Wonosobo dan tim KSR UNSIQ Wonosobo.

Pembina PMR Wira MAN 2 Wonosobo, Sudianto mengatakan, dalam Latgab kali ini tidak hanya materi secara teoritis saja, namun juga langsung dipraktekkan di lapangan. Sebelum berangkat ke lokasi, pukul 07.00 WIB seluruh peserta melaksanakan apel di kampus MAN 2 Wonosobo.

“Sampai di lokasi Latgab sekitar pukul 08.00 WIB dan langsung dilaksanakan pembukaan oleh Wakil Kepala Urusan Kurikulum, Yun’am Arief. Kemudian dilanjutkan dengan materi penanganan bencana oleh 6 orang dari Basarnas Unit Wonosobo,” katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, selama kurang lebih 3,5 jam, keenam pemateri dari Basarnas Unit Wonosobo menyampaikan secara detail tentang penanganan bencana. Awalnya pemateri memberikan teori penanganan bencana dan memperkenalkan beberapa peralatan yang menyangkut meteri tersebut.

“Selanjutnya digelar praktek lapangan yang diikuti seluruh peserta latgab. Mereka mencoba menaiki dan menuruni tebing dengan menggunakan tali. Dalam pelaksanaan para siswa dipandu oleh tim dari Basarnas mengenai tata cara menaiki dan menuruni tebing yang ada di lokasi Latgab,” bebernya.

Ia menambahkan, materi kedua dalam Latgab yaitu tentang pertolongan pertama dan pertolongan keluarga yang diisi tim KSR dari UNSIQ Wonosobo. Selama 2 jam pemateri menyampaikan secara detail materi tersebut.

Menurutnya dengan adanya kegiatan Latgab ini mampu membentuk mental yang kuat dan tangguh para siswa. Untuk itu menurutnya latgab menjadi suatu kegiatan yang penting dan akan terus dilaksanakan.

“Adanya kegiatan ini, diharapkan para peserta mampu memiliki mental yang kuat, tangguh dan memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi, suka menolong serta juga memiliki rasa kebersamaan yang tinggi. Untuk itu rencananya acara semacam ini akan dilaksanakan setiap tahunnya,” paparnya.

Sementara itu, salah satu pemateri dari Basarnas Unit Wonosobo, Afri Setiono menyampaikan terkait pentingnya kegiatan Latgab tersebut. Menurutnya selain melatih keterampilan mengenai 'SAR', tetapi juga sebagai media penanaman mental kepada peserta didik. Menurutnya banyak nilai edukatif di dalamnya, khususnya untuk kepedulian, keikhlasan dan keberanian.

“SAR adalah orang yang memiliki jiwa rela berkorban, suka rela dan juga tanggap terhadap bencana serta memiliki naluri dan insting yang kuat. Seorang SAR harus memiliki pribadi yang kuat dan keberanian yang tinggi. Sikap ini juga harus ada pada seorang PMR yang juga merupakan relawan,” tandasnya. PS-WS