World Sufi Forum Sebuah Keberkahan Tersendiri

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kab. Pekalongan – World Sufi Forum sebuah forum ulama sufi internasional dan nusantara yang digelar pelataran pendapa Rumah Dinas Bupati Pekalongan membawa berkah tersendiri bagi Kabupaten Pekalongan. Sebab, daerah yang dikenal sebagai Kota Santri ini disambangi para ulama thoriqoh dari penjuru dunia dan nusantara.

Berdasarkan catatan panitia kegiatan tersebut sebanyak 91 ulama sufi dari berbagai negara di dunia dan 3.500 ulama thoriqoh dari berbagai penjuru Tanah Air hadir di Kabupaten Pekalongan.

Mereka membahas bagaimana mewujudkan dunia yang damai dan aman. Momentum yang luar biasa ini dimanfaatkan secara baik oleh Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi yang juga menjadi ketua panitia event tersebut.

Dampak Positif

”Kegiatan ini tentu membawa dampak positif bagi masyarakat Kabupaten Pekalongan, para ulama yang hadir di acara Wolrd Sufi Forum adalah pengguna kain sarung, sedangkan kain sarung adalah salah satu produk unggulan Kabupaten Pekalongan.

Dikatakan Kakankemenag Kab. Pekalongan H.Kasiman Mahmud Desky, usai mengikuti pembukaan kegiatan tersebut Selain kain sarung, ada batik yang sudah menjadi produk unggulan lainnya yang kami promosikan kepada para peserta,” kata dia. Dengan terselenggaranya acara yang dihadiri ulama sufi dari 38 negara di dunia tersebut,

bisa menjadi pelecut semangat bagi Pemerintah Kabupaten Pekalongan untuk secara terus menerus berusaha memakmurkan masyarakat Kota Santri, serta diharapkan bisa lebih maju lagi bisa memakmurkan masyarakat Indonesia.

”Peserta paling jauh dalam kegiatan ini adalah dari Brazil yang penerbangannya 32 jam ditambah dari ke Kota Kajen dua jam. Jadi total 34 jam. Total ulama sufi luar negeri yang hadir sebanyak 91 ulama,” katanya. Adapun kegiatan yang mengiri event Wolrd Sufi Forum, di antaranya pameran UMKM Kabupaten Pekalongan, pameran dari Kementerian Agama, kirab merah putih yang diikuti sebanyak 2.500 orang.

”Atas nama jajaran panitia kami minta maaf atas segala kekurangan, atas sarana dan prasarana yang ada. Kami akan terus menerus menyempurnakan apa yang menjadi kekurangan tersebut,” katanya. (Hfrn/bd)