Berkolaborasi Menuju Hindu Majeng

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Tegal (Hindu) – Sampai saat ini Pandemi Covid-19 masih menghantui umat manusia maka dari itu kita harus memahami dan mematuhi protocol Kesehatan yang mana umat Hindu sudah terpapar Covid-19 ini, jangan sampai kita lengah dan mengabaikan protocol Kesehatan demi keluarga dan orang-orang disekitar kita. Jadikan Umat Hindu ini menjadi umat yang berkontribusi dalam pencegahan Covid-19 saat ini. Demikian disampaikan Pembimas Hindu I Dewa Made Artayasa saat memberikan Sambutan Di Pura Segara Suci, Kota Tegal (30/1).

Dalam rangka pengukuhan pengurus Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Tegal Pembimas Hindu, I Dewa Made Artayasa mengucapkan terima kasih kepada Bapak I Nyoman Sudana Karena selama 39 tahun pengabdiannya kepada umat Hindu Kota Tegal dan kerja samanya menjadikan Hindu Majeng. Dimana Program Bimas Hindu adalah Hindu Majeng yang berarti Hindu yang lebih baik dari masa-masa sebelumnya. “Untuk menjadikan Hindu Majeng tidak harus menjadi ketua PHDI, kita semua mempunyai hak bersama untuk membangun Hindu Majeng sehingga saya menambahakan kata menjadi Hindu Majeng Bersama,” kata I Dewa.

Hindu Majeng dilakukan dengan rasa gotong royong dan bersimakrama dengan menyamakan sebuah konsep jangan terjadi ketidak percayaan antar umat. Menyamakan persepsi, niat dan konsep untuk membangun Hindu ke depan. Dewasa ini banyak Umat Hindu sering terjadi Konflik Internal dimana-mana. “Saya harap Umat Hindu bekerja sama, bergotong royong, bergandengan tangan demi Negara Republik Indonesia dan demi Hindu yang Majeng,” pesan I Dewa.

Pengukuhan pengurus Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Tegal dihadiri oleh Ketua PHDI Provinsi Jawa Tengah, Pengurus PHDI Kota Tegal yang lama, Penyuluh Non PNS beserta umat Hindu sedharma di Kota Tegal.

Harapan kedepan dengan dilantiknya Pengurus Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Tegal yang baru dapat membawa perubahan-perubahan yang signifikan dalam pembanguna Hindu yang lebih baik, lebih memperhatikan Kembali bangunan Pura dan Pasraman yang harus mendapatkan perhatian khusus. Pasraman jangan mengacu konsep pasraman itu hanya berorientasi pada basis siswa tetap ikut sertakan masrayakat Hindu ke dalam Pasraman tersebut sehingga Pasraman digunakan untuk mengajarkan nilai-nilai Agama. (joko/qq)