Konten Moderasi Untuk Pembelajaran PAI yang Tanggap Rasa

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Ungaran – Pendidikan Agama Islam (PAI) punya peranan penting dalam pembentukan pribadi siwa yang berkarakter. Karenanya, sudah saatnya mata pelajaran PAI di sekolah untuk semua tingkatan baik SD, SMP, SMA maupun SMK menjadi mata pelajaran yang dinomorsatukan.

Demikian ungkapan pertama disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Semarang, Nurudin dalam kegiatan rapat koordinasi pelaksanaan Ujian Sekolah Mapel PAI di Aula setempat, Kamis, (25/2).

Nurudin menyampaikan, bahwa bila mengacu pada keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 631 tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Ujian Sekolah Mapel PAI dan Budi Pekerti, maka mekanisme penyelenggaraan ujian sekolah untuk tahun ini diserahkan pada satuan pendidikan masing-masing secara optional dengan mengacu pada regulasi yang ada. Untuk itu, semua guru PAI melalui KKG dan MGMP diharapkan segera mempersiapkan hal tersebut dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.

“Memang paling bahagia itu menjadi seorang guru, sebab apapun yang kita sampaikan, secara tidak langsung akan berpengaruh pada pola pikir dan karakter siswa itu sendiri. Karenanya, selalu kita diminta untuk belajar dan terus belajar bila ingin menjadi guru yang sukses,” terangnya.

Selanjutnya untuk penguatan kapabilitas guru-guru PAI di masa pandemi Covid-19, Nurudin berharap agar mulai sekarang, guru PAI membekali diri dengan konten-konten moderasi beragama demi pembelajaran PAI yang semakin mengedepankan integritas, solidaritas dan tanggap rasa.

“Memang disaat seperti ini, ada ghiroh untuk selalu maju dan lebih baik itu lebih bermanfaat bila dibandingkan dengan tetap mempertahankan budaya dan tradisi pembelajaran yang selama ini sudah berjalan,” imbuhnya.

Turut hadir dan menjadi peserta dalam kegiatan tersebut, pengawas PAI jenjang SD, SMP, SMA, SMK; Ketua MGMP PAI SMP, SMA, SMK; Ketua KKG PAI tingkat Kecamatan dan Kabupaten.(shl/Sua).